Surgaku...
Sudah hampir Seminggu badanku rasanya tidak bersahabat. Batuk dan pilek bahkan terkadang demam saling iring mengiring (jiahhh bahasane likkkk... Ben ketok drama je).
Musim yang lumayan gak jelas akhir-akhir ini di Jogja tercinta akhirnya memaksaku untuk berbadan gak nyaman.
Sebenarnya saran dan nasehat dokter adalah sejak Rabu lalu aku disuruh rehat barang dua hari. Akan tetapi tuntutan profesionalitas dan kewajiban mengerjakan pekerjaan akhirnya surat ijin yang telah dibuatkan oleh dr.Edhy Dharma itupun hanya bersarang di dompetku.
Jika sudah begini istriku yang uring-uringan. Karena dia tau banget kondisi dan keadaanku.
Tapi dengan sangat menyesal omelannyapun tidak kudengarkan.
Maaf sayang, bukanya ngeyel, bukan juga tak sayang body, tapi pekerjaan kali ini benar-benar tak bisa kutunda-tunda. Harapanku adalah nantinya bisa kuambil waktu rehat di hari Sabtu dan Minggu.
Berhasil?
Ternyata Sabtu kemarinpun pekerjaan tak kalah banyak. Rasanya ada saja yang namanya tugas, tugas, dan tugas berurutan.
Keadaan semakin menjadi tidak nyaman saat terdengar berita akan ada auditor dari BPK. Maklum perusahaan tempatku bekerja adalah bergerak dibidang distribusi barang subsidi Negara, walhasil mau tidak mau harus diaudit.
Sempat mendengar cerita dari beberapa kawan yang bercerita betapa sangat repotnya menghadapi tim auditor tersebut, bahkan tahun kemarin saking aku percaya akan kebenaran cerita tadi sampai-sampai aku gak bisa tidur. Padahal belum tentu kantorku yang diaudit.
Manusiawi saat ketakutan dan kecemasan melandaku, namun yang aku ingat adalah bahwa semua hal yang datang kepada kita yakin saja memang sudah diatur sama Allah SWT, jadi apapun itu aku yakin Allah pasti memberikan bantuan. Jika sudah begini aku merasa tidak takut lagi.
Hari ini team BPK sudah ada di Jogja, dan sudah ada beberapa Agen yang wajib diaudit, memang sedikit plong saat mengetahui bukan perusahaanku yang dipilih random tersebut, akan tetapi masih saja BPK memberikan tugas buat kami, dengan rentang waktu yang sangat singkat.
Dengan kondisi yang sedikit was-was, ada satu hal yang menenangkanku (selain Allah SWT pastinya), yaitu peranan istriku.
Entah kenapa rasanya dia yang bisa bikin "adem".
Dalam galau-ku, dalam badanku yang sakit, bahkan dalam ketidak nyamananku disaat malam jelang tidur, mengenggam tanganya membuatku damai.
Aku merasa memikiki pendamping yang bisa sejenak melupakan lelahku. Dia yang setia dengan comelnya membuatku tenang dan nyaman.
Seolah mengingatkanku untuk semangat.. Dialah syurgaku...
Bahkan senyumnya yang kunilai palsu saja bisa membuatku percaya bahwa itu arti kebahagiaan hahahahhaa...
Apapun itu jalani dengan senyum, yakin semua akan baik-baik saja....
Love you sayang...
Komentar
Posting Komentar