Cinta.. Satu Kata Favorit.. (Sebuah Orasi)
Kejutan pada Tahun 2016 ini kembali datang padaku,
Sebulan lalu saat aku dan istri sedang asik menonton TV, tiba-tiba listrik mati di wilayahku. Tidak lama kemudian ponselku berbunyi tanda panggilan masuk ada disana, dengan memunculkan nama Mas Gentur. Beliau adalah pendiri Balla Mahardhika.
Tanpa berpikir apapun aku jawab panggilan tersebut, karena pikirku malam-malam begitu pasti suatu panggilan yang penting, di tambah aku merasa belum pernah berkomunikasi dengan beliau via ponsel.
Dan hasilnya membuat menganga......
AJAIB!!
Tidak lama berselang mbak Sari ganti menghubungiku, disambut ucapan selamat dan sebagainya dari pengurus yang lain.
Astagfirullah.....
Itulah kata yang terlontar dariku spontan....
Harus senang atau sedih!!??
Entahlah....
Besok harinya aku kemukakan dan sejuta alibi untuk menolak jabatan yang diberikan tersebut. Jujur aku tidak merasa siap.
Sebulan lalu saat aku dan istri sedang asik menonton TV, tiba-tiba listrik mati di wilayahku. Tidak lama kemudian ponselku berbunyi tanda panggilan masuk ada disana, dengan memunculkan nama Mas Gentur. Beliau adalah pendiri Balla Mahardhika.
Tanpa berpikir apapun aku jawab panggilan tersebut, karena pikirku malam-malam begitu pasti suatu panggilan yang penting, di tambah aku merasa belum pernah berkomunikasi dengan beliau via ponsel.
Dan hasilnya membuat menganga......
AJAIB!!
Tidak lama berselang mbak Sari ganti menghubungiku, disambut ucapan selamat dan sebagainya dari pengurus yang lain.
Astagfirullah.....
Itulah kata yang terlontar dariku spontan....
Harus senang atau sedih!!??
Entahlah....
Besok harinya aku kemukakan dan sejuta alibi untuk menolak jabatan yang diberikan tersebut. Jujur aku tidak merasa siap.
Berasa kena kutukan saat dulu aku pernah bilang ke salah satu sahabatku Dewin "Wis to kita jadi anggota wae, rasah dadi pengurus. Ndak mumet...."
Hasilnya memang bukan jadi Pengurus, akan tetapi menjadi ketua....
(((((((((DUENKKK)))))))))))
Semua alasan yang kukemukakan ternyata tak satupun memuluskan keinginginanku untuk tidak menjadi ketua itu...
Sampai akhirnya satu ucapan Bismillahirohman nirohim...
Bulan Februari lalu sungguh kepala ini berasa sangat butuh istirahat. Dari urusan kerjaan yang tidak juga kelar, masih diselani team Auditor dari BPK dan juga Dirjen Migas semakin komplit sudah hidupku, berasa 24 Jam tidaklah cukup...
Belum lagi aku harus mencari Pengurus dalam kabinetku nanti...
Aku butuh piknik....
Awal Maret akhirnya satu persatu bisa kuselesaikan, dari urusan BPK sampai dengan Dirjen Migas terhandle, sampai akhirnya hari dimana sejarah baru dalam hidupku yaitu pelantikan ketua dan pengurus Balla Maharddhika..
Sabtu 05 Maret 2016, bertempat di Hotel Harper Jogja akhirnya hari tersebut datang juga.
Keseruan sudah tampak begitu kaki melangkah masuk ruangan yang telah dipesan. Hal itulah yang selalu membuat kangen dengan dulur-dulurku disini, berasa bahagia bisa menjadi diri sendiri tanpa harus jaim-jaiman. Kamilah seniman... Walaupun sudah bukan sebagai penari, tapi inikah kami. Jiwa kami sebagai penari masih ada, bahagia membuat orang lain senang. Inilah kami....
Satu persatu acara dijalani, hingga saat pelantikan sebagai Ketua...
Andai ibu almarhum masih ada, beliau pasti tersenyum..
Beliau yang melarangku melanjutkan sekolah di dunia tari, tapi sangat menyuruhku menggeluti hobbyku...
Ibuku yang ajaib...
Beberapa waktu sebelum pelantikan Mas Gentur berpesan untuk membuat kata sambutan, bisa pidato ataupun orasi..
Aku pilih yang kedua, pikirku jika orasi tidak perlu mempersiapkan dengan sempurna, bahkan bisa melibatkan peserta.
Dan yang paling penting, bagiku pidato itu biasanya sangat membosankan, sehingga aku gak suka hahahahaha...
Dan benar saja, saat giliranku harus memberi kata sambutan...
Pastinya ucapan terima kasih kepada Majelis Perwakilan Anggota yang telah memilihku untuk mengemban tugas 2 Tahun ke depan, namun yang terpenting aku ingin tau, hal paling penting yang sebenarnya diinginkan dari masing-masing anggota ke depanya....
Sehingga satu ide tiba-tiba muncul,
"satu kata yang diwakilkan dari banyak kata untuk dirangkai menjadi kalimat, harapan tentang Balla Maharddhika ke depan..."
Pastinya akan menemukan kata-kata yang seragam, namun dari beberapa kata tersebut yang masih kuingat adalah...
Damai, Jaya, Maju, Move On, Berkesenian, Konco Kenthel, dan sebagainya...
Aku punya keyakinan, bahwa sebuah kata yang keluar dari seseorang merupakan cerminan dari dirinya, baik dan buruk adalah doa...
Satu kata yang kutambahkan disana adalah "cinta"
Sebuah kata paling kusuka...
Sebuah keluarga, pasti akan ada masanya berantem dan silang pendapat. Namun satu hal yang kuyakini adalah dengan cinta semua hal akan terasa indah. Semua perbedaan bisa disatukan oleh cinta...
Itulah harapanku...
Harapan yang lain adalah ke depan bisa lebih menggiatkan dan nglumpukke dulur-dulur BM yang lainyya...
Terimakasih untuk teman-teman atas kesediaanya sebagai Pengurus : Asri, Mbak Justin, Ita, Dico, Bayu, mas Nurhadi dan juga Lala... Mari kita bekerja dan berkarya...
Untuk MPA : mas Gentur, mas Diary, mbak Sari, mas Agus, mas Aldrin, mas FX, bang Zaenal..
Dan untuk dulur-dulur BM semua... Love You All....
Pemimpin satu dan lainya pasti beda dalam memimpin organisasi, sama halnya denganku. Berharap ke depan jika mengkritisi juga memberi solusi, kita bangun dan maju bersama... Inilah aku dengan semua kekuranganku...
Aku bangga dadi cah BM!!
Komentar
Posting Komentar