Aku dan Bapak

Bukan hal aneh seorang anak laki-laki cenderung dekat dengan Ibu, sedang anak perempuan suka bermanja-manja dengan Bapak. Demikian juga denganku..

Sejak ikut dikeluarga baru ini aku begitu dekat dengan Ibu, sedangkan Bapak sosok canggung buatku. Dari kecil aku sudah biasa berantem dengan Bapak. Yang ada diotakku saat itu adalah semua hal yang kulakukan salah di mata Bapak. Oleh sebab itu pada kesempatan apapun Ibu mengajakku serta kemanapun beliau ada acara, alih-alih daripada aku dirumah berantem ma Bapak.

Hal itu berlangsung lama, hingga aku memutuskan untuk tidak berbicara dengan Bapak, kecuali perlu dan penting. Terdengar aneh ya? Tapi itu yang kulakukan demi menghindari konflik, lagian malu berantem mulu dengan Bapak...

Teringat semua kenangan itu, hingga malam ini aku tersenyum dan berpikir, betapa hidup ini adalah skenario Tuhan yang luar biasa indah.

Gimana gak keren coba? Ibu yang biasanya menjadi pelindungku dan mendamaikan jika terjadi selisih paham antara kami, kini sudah tidak ada lagi. Dan itu terjadi sangat kebetulan disaat Bapak sudah sepuh dan tidak lagi bisa galak seperti dulu. Mungkin Tuhan tau kalopun Ibu dipanggilNya menghadap dikarenakan Bapak sudah lebih kalem sehingga aku tidak perlu bersitegang lagi. Apapun itu aku juga menyayangi Bapak, jadi tenang aja Mom, Insyaallah Bapak aku temenin sampai saatnya nanti Ib dan Bapak dipertemukan kembali...

Ah Mom, andai kau tau Bapak barusan merusakkan radio kesayanganmu Mom.. Pasti nanti malam terjadi perang... Lagi ngapain Mom disana? Masihkah menyanyikan lagu-lagu lama kesayanganmu?

Mom, tadi Bapak minta kwetiaw sama kayak kesukaanmu...

Tuh udah terdengar piring dipukul dengan sendok, artinya udah selesai makan, harus segera diambil piring kotornya, takut disemutin.....



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?