Habis Kepo Terbitlah Move On
Ada seorang kawan baik yang membuat status di FB "Sudah tau hanya akan menimbulkan luka, kenapa banyak orang yang ingin jatuh cinta".
Kesannya sepele tulisan tersebut, tapi cukup menggampar buatku hehehehe...
Jatuh cinta berarti merasakan indahnya semua hal saat hal itu terjadi. Perasaan ajaib yang bisa mengaduk aduk semua rasa. Seakan logika tidak bekerja semestinya. Seperti tanpa ada batasan antara lelah dan bahagia. Begitu juga kewarasan, nyaris hilang...
Itu gambaran saat jatuh cinta dari kacamataku...
Sekarang saat orang yang diagung-agungkan akan cintanya ternyata berkhianat? Apa yang terjadi.....?
Semua hal menjadi berasa salah. Tidak pernah ada perasaan bahagia yang ditaburi bumbu ajaib seperti saat menjadi sang pecinta. Perasaan jadi sangat peka, saking pekanya menjadi sensitif. Dan sang pecinta menjadi laskar patah hati, dengan pertanyaan yang ada di pikiran, mengambang dan butuh jawaban "kenapa ada penghianatan dalam percintaan"
Kalo sudah begini jawabannya hanya satu yaitu "move on"..
Jika move on itu adalah suatu obat yang dijual di apotik secara bebas, pasti para laskar patah hati akan menebusnya, karena luka yang disebabkan karena robekan asmara itu sungguh menyiksa..
Sayang obat itu tidak ada.
Alih-alih mencari jawaban untuk sekedar membalut luka, arogansi dan harga diri justru menggiring pikiran ke dalam hal dan alur yang tidak penting, menjadi KEPO. Berusaha mencari tau tentang sepak terjang sang mantan. Dari semua akun jejaring sosial, bahkan sampai lobang kelinci.
Berharap luka akan sembuh, tapi sering kali yang ada malah menambah masalah baru.
Aku salah salah satu pelakonnya.
Pernah suatu masa berusaha meringankan "penderitaan" dan memilih menjadi pasukan kepo. Aku ikuti dan runut semua jejaring sosial yang berhubungan dengannya, untuk mendapatkan jawaban dan kepuasan. Lagi-lagi itu adalah awal dimana luka yang ditimbulkan dari cinta menjadi semakin panjang, makin merongoyak, dan perih...
Waktu itu aku berharap mendapat semua jawab, dan mendapat kepuasan bathinku. Sebagai seorang berbintang Leo, aku pribadi pendendam. Parahnya lagi, aku paling tidak suka dan tidak ikhlas jika sang mantan hidupnya tenang dan bahagia. Lucu kan? Padahal jaman masih menjadi sepasang pecinta selalu berharap yang terbaik untuknya.
Aku tidak munafik mengakuinya...hahaha...
Dari akun FB sampai Twitter aku coba "selidiki", sampai akhirnya kegilaananku berakhir pada Foursquere dan menemukan semua jawaban yang aku butuhkan. Jujur lega dan sangat lega ketika sudah tau jawaban tersebut, namun sekali lagi hal tersebut adalah konyol dan benar-benar menyita waktu dan energi. Kadang jika teringat kelakuan minus tersebut menjadi geli. Satu hal yang pasti, seperti juga hidup yang selalu berubah, hati sering kali tidak stabil. Saat itu aku konyol dan bodoh, tapi aku tidak malu untuk mengakui semua kekonyolan dan kebodohanku.
Bahkan, akhir-akhir ini aku senang mentertawakan keadaan...
Kalo bangga pernah jatuh cinta, seharusnya bisa lebih bangga lagi saat bisa bangkit dari luka cinta. Masih ingin menjadi petarung? Atau mau menjadi setia itu pilihan. Dua pilihan yang sebenarnya ber konsekwensi sama, luka saat cinta telah usai..
Jadi, habis kepo terbitlah move on sobat hehehehe...
Komentar
Posting Komentar