Music oh Music...
Jika ada pertanyaan siapa penyanyi favorit?
Agak susah jawabnya, bagiku Andrea Boceli suaranya
keren, tapi Bang Haji Rhoma Irama-pun tak kalah keren. Untuk ukuran mendayu
syahdu, Celine Dion boleh diadu, eittt tunggu dulu, Rita Sugiarto juga gak
kalah lantang lho..
Music
tidak bisa dipisahkan dari duniaku.
Masa kecilku ketika diasuh paman (sebelum
diadopsi), kami sering diperdengarkan lag-lagu dari ABBA, Mus Mulyadi, bahkan
Endang S. Taurina (masih ada yang kenal gak ya?? ).
Saat diadopsi, rasa kangen dengan kakak-kakakku
hilang jika keluarga baruku ini memutar lagu-lagu yang kebetulan koleksi
lagunya kurang lebih sama.
Awalnya aku kurang begitu familiar dengan lagu
dangdut, akan tetapi seringnya tetangga memutar keras radionya setiap pagi di
era 80-an dari Radio AM, sedikit banyak terekam dan memenuhi memory otakku.
Tahun 80-an siaran Televisi belum seramai sekarang,
hiburan mewah ya Radio. Pengiring bangun tidur, sarapan, sampai siap-siap ke
sekolah.
Bagiku, dengan mendengarkan alunan music bisa mem balance-kan emosy.
Saat sedang sedih dan merasa metal (melow total), biasanya aku dengarkan
lagu-lagu yang berirama menghentak, atau yang dari genre music dance, niscaya
nelangsa ilang, sedihpun berkurang.
Tapi disaat lagi over bahagia, sering aku dengerin
Josh Groban dan teman-temannya, agar lebih lembut perasaan hatiku (jiahhhh
bahasaku…).
Tapi dari semua genre music di dunia ini, bagiku
yang paling bisa masuk dalam suasana apapun ya music dangdut. Dari yang namanya kasmaran sampai dengan kesedihan,
semua bisa digoyangkan. Coba kalo genre Pop, mendengarkan lagu Kasih Tak
Sampai-nya PADI misalnya yang lebih menonjol dengan alunan Harpa, berasa
disayat-sayat dan males hidup. Hal ini beda dengan lagu Kehilangan-nya Bang Haji,
walopun sama-sama tentang kehilangan, ala-Bang Haji tetap bisa buat bergoyang,
walopun tetap sama berlinangan air mata hehehehehe….
Asolole…..
Komentar
Posting Komentar