My Day... (Undangan dan Hari) Bagian 2.

Urusan disain undangan sudah kelar, akhirnya harus merencanakan pernikahan lebih matang lagi. 
Buat yang sudah mengalami "hajatan" mungkin bukan perkara susah. Bagi kami ini ternyata sedikit membuat galau binggo...

Pada awalnya kami sepakat "hanya" membagikan maksimal 500 Undangan. Hal ini dikarenakan kami hanya melangsungkan pernikahan sekali, di satu tempat. Sore Akad Nikah, dilanjutkan malam resepsi.

Di luar dugaan...

Awalnya Ibu mertua meminta 700 Undangan hanya untuk keluarga dan teman-teman beliau, *whattttttt the f......!!!???. Jika 700 Undangan artinya minimal harus menyediakan 1.400 hidangan. Bukan perkara mudah, dan pastinya bukan dana yang sedikit. 

Sejak awal rencana kami untuk menikah di satu tempat di Jogja memang sedikit terkendala. Wajar dan sangat maklum, karena biasanya acara pernikahan Jawa dilakukan di keluarga Wanita, ditambah istriku kebetulan anak tunggal. Namun demi banyak hal kami meminta ijin untuk dilakukan hanya satu kali di Jogja, demi efisien dan efektif. Ditambah aku anak bungsu, jadi banyak harapan di keluargaku juga mengundang sanak kerabat serta handai taulan (halahh bahasane.. wkwkwkwk).

Namun angka 700 Undangan sempat membuyarkan pikiranku. Sampai aku sempat menyerah dan memutuskan untuk kembali ke rencana menikah di Keluarga Wanita. Pihak Pria hanya sekedar menyumbang saja seperti pada umumnya... That it! Simple to..??!!

Akhirnya kesepakatan terjadi, kami menyebar 600 Undangan, untuk Keluarga Wanita 300 dan Keluarga Pria 300. Lumayan lega...

Tapiiiiii, harus tetap siap-siap dengan hidangan yang banyak nantinya, hal ini dikarenakan adat di daerah istriku. Tempat istriku berasal (Wonosari), jika ada orang punya hajatan, bahkan yang tidak diundangpun biasanya akan datang... DUENGGGGGG!!!!!!! 
Guyup pancen guyup, mumet ndasku cah... hahahahaha....
Apapun itu hajarrrr!!!!!!

Demi apapun akhirnya harus benar-benar atur siasat.

Dalam Undangan pernikahan kami, jam akad nikah tidak ditulis. Hal ini untuk menghindari supaya jangan ada tamu selain keluarga inti yang datang sebelum resepsi.
Bahkan ada tulisan "Mohon maaf tidak menerima tamu di rumah", masih ditambah lagi kami membuat Undangan 2 macam, disain sama, namun dengan jam yang berbeda.

Jika biasanya satu undangan berisi 2 jam berbeda dalam pelaksanaanya (tinggal dicoret yang diinginkan), namun karena pengalaman jika dengan Undangan macam ini biasanya ada yang memilih datang pada saat jam awal (meskipun dicoret), oleh sebab itu kami buat Undangan dengan 2 jam yang berbeda.
Jam pertama 18.00 WIB s/d 19.00 WIB (untuk keluarga Wanita), Jam kedua 19.30 WIB s/d 21.00 (untuk keluarga Pria).  Jarak antara jam pertama dan kedua setengah jam, harapan kami bisa untuk menghela nafas sementara waktu.....

Urusan Undanganpun selesai....... (untuk sementara)
hahahaha....





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?