Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Jam Malam..

Mungkin salah satu hal yang kurang bisa dinikmati pasca berumah tangga adalah waktu untuk sekedar ngopi-ngopi dengan teman atau melakukan kegiatan dengan merdeka tanpa terbatas waktu. Tidak semua pasangan menerapkan hal tersebut, akan tetapi ada beberapa pada kecuali. Aku yang aslinya pribadi seorang seniman, akhir-akhir ini lumayan cukup terganggu dengan penerapan jam malam ini. Jangankan untuk bisa kongkow dengan kawan, terkadang rasa khawatir membuat pasangan kita akan marah sudah membuat mood rusak. Jika sudah begini rasanya rasa bosan mulai menjadi jadi. Aktifitasku yang hanya diruangan dengan sedikit orang membuatku sangat tidak dinamis. Aku yang aslinya lebih suka bertemu dengan orang menjadi kian bosan, Memang rasanya egois jika meninggalkan istri dirumah sendirian (apalagi dia penakut, entah takut akan apa), tapi rasanya itupun jarang keluar rumah tanpa dia... Terkadang iri dengan teman-teman yang bisa sampai berjam-jam sekedar nongkrong di angkringan, ataupun teman-te

Ini tentang selera...

Beberapa hari ini aku merasa terusik dengan salah satu kalimat sahabatku yang mengatakan bahwa aku memikiki kelas yang lebih tinggi darinya. Cukup tercengang dan terkejut, bahkan tidak percaya saat kata sombongpun dia katakan ke aku. Wow.... Aslinya ingin melupakan semua perkataanya, tapi rasanya masih membekas diingatanku. Bagiku sudut pandang menilai dan melihat suatu hal yang membedakan adalah masalah selera. Dan menurutku selera tidak ada hubunganya dengan kelas. Walaupun mungkin bisa, tapi tetap saja aku lebih percaya bahwa selera ya sekedar selera gak ada hubunganya dengan kelas. Contoh apabila seseorang yang menyukai minuman yang pahit, atau manis, atau sedang. Bukankah itu selera? Misalkan kita mendengarkan atau suka akan musik, bukankah itu juga selera? Mungkin akan sama disaat dulu pilihan acara yang ada di Indonesia itu seragam. Sehingga pilihan tontonan orang hampir semua seragam. Ya karena yang diliat hanya TVRI, namun coba jika pada tahun 80-an sudah sedemikian

Aku dan kesehatanku..

Aku memiliki kaki yang ukuran sepatunya mayan kecil hehehe hanya 39, bahkan tak jarang 38 muat. Kecil untuk ukuran badanku yang lumayan tinggi dan lebar (gendut) hiahahaha.. Entah benar ataupun tidak dari sebuah jurnal kesehatan yang pernah kubaca. Katanya orang yang berkaki kecil rawan sakit. Begitulah konon katanya... Sejak kecil aku memang tidak bisa dikategorikan anak yang selalu sehat. Kilas balik sejarahku memang aku mudah sakit. Pernah flak beberapa waktu saat masih kisaran kelas 1 sekolah dasar. Aku juga sering sekali sariawan, dan juga gusi bengkak. Menginjak dewasa biasanya masuk anginlah yang sering singgah, hingga paling parah terkena liver. Masalah yang satu ini membuatku menjadi buncit (efek obat dan teman-temannya), well harus selalu bahagia aja. Toh hidup itu bukan tentang keluh kesah, walaupun saat sesak nafas pengen ngeluh xixixixi... 3 Minggu akhir ini ada masalah dengan kupingku, entah kenapa kuping ini berasa mbengung, tak kadang risi di dalam telinga, sehin

Mamma Mia..

Sore ini seperti bernostalgia hanya mendengarkan (sebenarnya melihat) tontonan film di salah satu tv berbayar dirumah. Judulnya Mamma Mia.. Orang-orang seusiaku mungkin ada yang tidak asing denhan kata tersebut, yup judul lagu dari group musik ABBA. Hebatnya apa dengan lagu itu? Bagiku semacam mengaduk-aduk kenangan masa silam.. Kami ber-empat (aku, mas Bowo, Mbak Ris dan Mbak Erna) ikut dan diasuh oleh pamanku. Lumayan ajaib juga jika dinalar nalar kok ya kami bisa hidup dengan semua keterbatasan itu hehehe. Masyallah... Pada masa kecilku, jika kita berkunjung ke rumah kawan ataupun sanak saudara, bahkan tetangga akan menjumpai pemandangan yang nyaris seragam. Yaitu ruang tamu dimana ada lemari kayu (aku menyebutnya bifet) dengan beberapa aneka barang pecah belah sebagi penghiasnya, disampingnya ada speaker (dulu sih aku bilang salon), tak ketinggalan tape deck. Rasanya rumah belum hits jika belum ada kotak ajaib tersebut. Ditambah rak kaset dengan koleksi kaset-kaset berderet.