Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Penari Buncit...

Dapat lotre rasanya gambaran ketika diajak menari kembali bersama kelompok tari Bala Maharddhika. Dunia panggung yang sudah agak lama aku tinggalkan kembali ditawarkan. Jika dilihat dari usia, bolehlah menari lagi, toh masih imut ini (hiahahahaha), tapi yang jadi masalah adalah perut sexy-ku yang membulat dan montok, bagaimana bisa aku menyembunyikannya?  Entah kegilaan apa yang ada diotakku, sehingga aku ambil kesempatan tersebut, jujur aku kangen dengan suasana belakang panggung. Seperti biasa, dengan menyanggupi untuk tampil, artinya harus siap dengan waktu latihan yang melelahkan, beruntunglah jam kerja kantorku yang cukup santai bisa membuatku leluasa mengikuti jam latihan.  Latihan hari pertama serasa gojlokan mahasiswa baru, seluruh badan sakit sampai ke persendian. Sepertinya badan ini kaget dengan aktifitas yang telah lama aku tinggalkan. Belum lagi ternyata kemampuan otak yang cukup lemot untuk mengingat semua gerakan dan bentuk koreografi yang diberikan. Kawanku b

Bukan Keluhan...

Sejauh mana kekuatan manusia bertahan untuk hidup itu semua hanya Tuhan yang tau, sebagai umat yang masih diberi kepercayaan dengan raga titipan ini tugas kita adalah menjaga sebaik-baiknya sampai saat dimana raga ini harus diminta dan dikembalikan padaNya. 2 Minggu lalu bunda tercinta mogok makan, entah dikarenakan kondisi yang tidak enak, atau tubuhnya yang mulai renta. Sebagai orang yang sehat, sungguh pemandangan yang sangat menjengkelkan ketika semua hidangan yang telah kusediakan tak satupun berkenan untuk beliau, satu kata sakti yang selalu kuingat adalah "sabar". Sampai kapan? Bujukan lembut untuk sekedar makan seringkali berlalu layaknya angin, bahkan tekadang membuatku emosional. Yang aku tau, kesabaran hati tidak sama dengan kesabaran raga titipan ini, dan benar saja kesabaran hatiku diujung tenggorokan yang membuatku ingin sekali berteriak, untuk sekedar melepaskan rasa ini.Kesabaran raga ibu-pun ikut menyerah, setelah melihat kondisi ibu yang semakin hari sema

Kasihan VS Ketergantungan

Pernah gak jatuh pada posisi yang sangat tidak nyaman? Saat dimana menjadikan keadaan ingin kau kembalikan ke pada masa dimana bisa diputar kembali, lagi, lagi, dan lagi... Langkah seseorang dalam hidup dan kehidupan seringkali menjumpai suatu hal, dimana hal tersebut membuahkan rasa simpati, empati, bahkan belas kasihan. Untuk kata terakhir tersebut aku ambil di sini. Ya, rasa kasihan. Seringkali saat melihat derita yang dialami orang lain, rasa iba yang notabene berteman baik dengan kasihan langsung muncul. Saat mengasihani seseorang bukanlah saat dimana, harus menjadikan orang tesebut menjadi sosok "sempurna", tapi yang benar adalah cukup ajarin dia untuk bisa bangkit, berdiri, untuk kemudian mampu melangkah bahkan berlari sendiri, jangan pernah mengharapkan imbalan apapun. Alih-alih kasihan seringkali menjadikan seseorang tersebut bergantung, bahkan terlalu mengandalkan sang penolongnya. Jika sudah begini letak kesalahan pada sang penolong, atau yang menolong? Bagi

Deodorant...

Malam Minggu kali ini kulewati dengan hal yang paling kusuka, apalagi kalo bukan buang buang duit. Boleh donk sekali waktu foya-foya dikit, menikmati hasil keringat sendiri yang dikumpulkan dalam waktu sebulan dan kemudian diambil dlm wujud kata sakti "gaji". Progo, adalah swalayan yang menjadi pilihanku kali ini, secara letak geografi cukup jauh dari rumah, tapi yachhh sekalian jalan-jakan gak ada salahnya, apalagi di foodcourt banyak makanan yummy... Asekkkk... Tanpa keliling-keliling menyusuri toko, langkah ini langsung menuju swalayannya. Sering kali masih bisa dijumpai dan disediakan barang-barang yang terkadang masuk dalam katagori "langka" di toko ini, dan itu sudah menjadi rahasia umum, ada juga yang bilang harganya miring (tapi kulihat semua harga tercetak lurus dengan dicetak tebal huruf arial hehehehe jadi miring itu hanya gossip). Tiba-tiba mata ini tertuju oleh warna abu-abu pada rak yang memajang kaleng minyak wangi. Sudah cukup lama aku tidak meli