Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Bulan Madu Yang Tertunda.. (Bagian 4 - Tamat)

Gambar
Morning Kuta.... Jam 4.00 WITA aku sudah bisa terbangun, setelah nyawa dirasa sudah nyambung aku menghubungi resepsionis untuk meminta 2 gelas air panas. Di Hotel ini tidak disediakan ketel eletrik, sooo musti ke resepsionis jika membutuhkanya (ribet khan..) apalagi pecinta minuman panas (baca : kasepuhan hiahahha), makanya yang mau menggunakan jasa Traveloka musti cermat membaca review dari Hotel yang ditawarkan. Gak lama kemudian datanglah 2 cangkir gelas panas pesanan kami. Jam segitu kalau dirumah boro-boro aku bangun, yang ada benerin selimut. Berhubung penerbangan pagi ya mau gimana lagi. Sementara nyonyah besar masih tidur dan terlihat damai ceileh bahasane.... Sekitar jam 5.30 WITA (jam dinding)  kami sudah siap untuk meninggalkan Hotel, menuju Bandara. Dibantu resepsionis kami dijemput taksi. Sebenarnya dari Hotel ke Bandara jaraknya tidaklah jauh, apalagi jika masih pagi gini, mengingat pengalaman macet kemarin rasanya gak ada salahnya jika lebih pagi. Sekaligus m

Bulan Madu Yang Tertunda... (Bagian 3)

Gambar
Pagi Kuta... Salah satu hal yang aku idamkan setelah semalam masuk di penginapan ini (Rabasta Angkul-Angkul) adalah menikmati berenang di kolam yang tidak begitu luas di depan kamar. Berandai-andai boleh donk menghayal punya kolam renang pribadi... Pasti segerrrr... Bisa nyuci dan isah2 disana hahahahaha... Jika di Jogja, Hotel yang kami tempati tersebut malah mirip kost ekslusif. Hanya ditambah kolam renang. Yahh mayanlah, walaupun kurang cocok jika menggunakan tema "honeymoon".  Wis ramasalah sing penting iso renang... Byurrrrr masuklah lumba-lumba buncit.. Acara berenang bak putri duyung kelar, artinya lapar berat... Kami memang tidak memesan kamar beserta sarapanya, walhasil ya harus nyari sarapan sendiri. Untung depan Hotel ada penjual sarapan, jadilah nasi Jinggo sebagai menu sarapan kami. Ini nasi lumayan komplit lho, dan harganya murah. Aseli enak... Sarapan usai, selanjutnya mengandalkan GPS dan motor rental kami menyusuri Kuta. Iyaiii dadi turis euyyy... Tempat t

Bahasa Ajaib Ibuku...

Ibuku almarhum adalah sosok yang njawani banget. Beliau adalah type perempuan yang tidak suka mendengar kata-kata kasar. Ibu menyebut Bahasa Inggris jika aku sedang ngumpat, mungkin Ibu lupa jika Bahasa Inggrispun ada yang halus, atau mungkin efek dulu pernah mengalami masa penjajah? Entahlah.. Seperti kebanyakan ibu-ibu Jawa beliau juga suka susah menyebutkan nama-nama yang dilidahnya tidak familiar. Jika kita menyebut shampo untuk keramas, ibuku akan menyebut obat kramas. Whattt!?? Obat mam!?? Ditelan donk hehehe.. Sama halnya ketika menyebut minyak kelapa pasti lenga klenthik. Minyak wangi odorono, mbuhhh seko ngendi kuwi bahasane. Jika ada nama Artis sering kalipun beliau suka salah ucap, namun diteruskan, sebuat saja Dian Nitami menjadi Dian Minarti. Entah darimana nama tersebut ibu dapatkan. Lilis Suryani menjadi Lilis Suryanti.  Paramitha Rusadi menjadi Paramitha Rusandi.  Bahkan aku dulu punya guru ngaji namanya Fadlun Husaini, menjadi Bajrun, Husaininya ilang. Cukup mas Bajrun

Bulan Madu Yang Tertunda...(bagian 2)

Gambar
Penerbangan aslinya hanya satu jam, namun berhubung perbedaan waktu akhirnya berasa 2 jam. Well its okay lah.. Yang penting slaman slumun slamet... Sampai di Bandara Ngurah Rai kami dijemput oleh Bulik Titik (adiknya bapak mertua). Keluarga dari mertuaku ada beberapa yang merantau dan tinggal di pulau dewata, mayan juga khan urusan akomodasi agak murah lah. Harga saudara hehehehe.. Seperti rencana awal, se sampainya di Bali kami akan langsung tour ke beberapa tempat yang telah kami rencanakan. Tujuan pertama adalah.... KFC hahahaha kami kelaparan pemirsah.. Kenapa KFC? Cari yang halal ajah, cari amanya ya makan ayam. Semoga saat nyembelih nih ayam sesuai syariat. Aamiin.... Kelar makan langsung menuju Bali Bird Park, Di daerah Batubulan Gianyar... Sedikit tip n trick sebelum kami mengunjungi obyek tersebut, aku sengaja hunting tiket online. Asline per orang 150 K. Berhubung online 120 K untuk berdua. Ngirit khan.... Asliii burung-burungnya cantik cantik dan jago pose. Kayaknya

Aquascape Ala Pak Timbul

Gambar
Dan akhirnya terbeli sudah akuarium ukuran 80 x 45 x 45 cm di salah satu pembuat akuarium di Jogja. Hari-hari selanjutnya adalah sibuk untuk membeli keperluan ini dan itu.  Tema-nya ingin membuat Aquascape, tapi terkadang dorongan pribadi yang heboh akhirnya tetep saja mirip akuarium biasa, hanya saja menggunakan tanaman hidup sebagai medianya. Belum ada seminggu akuarium tersebut kuisi, sehingga belum perlu terburu-buru mengisi dengan ikan bahkan Hiu ataupun Lumba-lumba.  Well , hoby dimasa kecil kembali lagi aku geluti, semoga tidak lekas bosan hahahahaha.... Akuarium tersebut kuletakan pada ruang teras rumah. Salah satu ruangan yang minim dekorasi. Sudut dibawah jendela rupanya menarik hati untuk mempercantiknya. Sebagai meja dasar aku menggunakan meja semen yang dulu digunakan almarhum Babe saat memelihara akuarium. Meja tersebut kubelikan saat alm.Mami sering marah-marah karena neja jatinya yang digunakan babe akhirnya berjamur terkena air. Solusiku ya belikan meja ya

Semacam cobaan...

Sepertinya malam ini genap Seminggu agak menderita buatku. Aku susah tidur.. Padahal aku biasanya mahluk Tuhan yang ngantukan... Saat badan mulai merasa kurang nyaman aku sempatkan bekam di salah satu tempat bekam yang sering kukunjungi. Sudah cukup lama aku berlangganan di tempat Bekam tersebut. Dulu tempat itu buka di JL. Bantul, namun sekarang di daerah Jl.Lowanu.. Aslinya sama saja, pindah tempat tetap jauh dari rumahku hehehe. Well gak masalah yang penting sehat.. Salah satu alasanku bekam ditempat tersebut karena yang bekam adalah seorang Ustadz. Sering disela-sela acara bekam itu kami bertukar cerita, bahkan terkadang aku curhat ke beliau, tentang rumah tangga, tentang pekerjaan, tentang sepinya pasaranku sekarang, dan bagaimana trik dasaran yang baik dan benar halahhh *plakkk!! Nglantur... Intinya banyak hal aku ceritakan ke beliau, karena walaupun beliau Ustadz tapi selayaknya kawan jika memberikan masukan, bahkan saat memberikan nasehat gak terasa jika itu suatu nasehat. Cuku