Bahagia itu apa??

Banyak dari teman-teman jika menilaikau adalah sosok yang ceria, dan (ketoke) bahagia..
Cukup di-amin-kan...
Walaupun memang aslinya aku cukup bahagia dengan semua hal yang kumiliki sekarang, bahkan hal yang belum kumiliki saat ini.
Hal sudah kumiliki adalah cinta kasih dan rasa sayang dari semua orang-orang terkasih, istri, saudara, dan sahabat, serta teman-teman layaknya saudara. Bukankah itu indah?
Hal yang belum kumiliki adalah suatu cita-cita yang aku yakin akan mewujudkanya, dan Insya Allah akan terwujud pada saatnya nanti. Belum terwujud kenapa bisa bahagia?? Karena bagiku mimpi itu indah. Bukankah dengan mimpi menjadi semangat untuk menjadi lebih dan lebih baik lagi??
Kuharap bukan hanya sekedar wacana hehehe...

Apakah materi adalah tolok ukur kebahagiaan?
Tidak selamanya hal itu benar, namun juga tidak salah-salah amat..
Bagiku bahagia adalah saat bisa berbagi.
Berbagi tidak harus ke banyak orang bukan?
Berbagi tidak harus ada yang tau bukan?
Justru sering kali saat membagikan suatu hal kepada orang lain yang tidak kita kenal, rasanya indah banget. Jika kepada yang kita kenal, saat berbagi sedikit banyak terkadang mengharapkan imbal balik.
Jika kepada orang yang tidak kenal, justru tanpa mengharap apapun, sering kali sudah mendapatkan hal baik. Yaitu doa... Dan nada do'anya tulus banget.....
Cobalah lakukan...

Indah lho didoakan dari orang yang sama sekali tidak kita kenali, apalagi bisa membuat seseorang tersenyum dari orang yang tidak kita kenal. 
Namun bukan berarti kita acuh dengan orang-orang yang kita kenal baik tentunya..

Seringnya kebiasaan burukku adalah menjadi bersyukur apabila melihat "hal" yang berada dibawahku. Bukan bermaksud menghina, namun rasa itu biasanya kerap muncul sendiri saat menyaksikan cerita pilu dan ngilu dari seseorang. Padahal cerita kesedihan seseorang tersebut dulu aku sering mengalaminya. Jangan ditanya rasanya saat mengalaminya, kalo sekarang bisa tersenyum mengingat kenangan, kalo dulu menangis-nangis saat menjalaninya. 
Semoga yang seperti ini akan bisa lebih baik lagi kedepanya.

Semoga tidak harus menjadi demikian saat bersyukur.
Bahwa bersyukur adalah saat menerima segala hal yang telah dianugerahkan. Dengan ikhlas, tanpa harus melirik seseorang utnuk dijadikan bahan perbandingan.


Jadi... Bahagiaku adalah kuciptakan sendiri.
Dengan pikiranku mengajak alam semesta bahagia, Insya Allah, hidup juga akan berwarna...



Love You All...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?