Adalah Suatu Pilihan...

Seperti yang pernah kutulis sebelumnya, saat dulu kupikir sepeninggal kedua orang tuaku adalah saat yang mungkin aku akan merasa merdeka tanpa tanggung jawab. Ternyata salah. Dan pilihanku adalah menikah. Aku gak bisa hidup hanya mementingkan diriku..

Masih menikmati masa pacaran sampai hari ini, dimana kami mengenal satu sama lain. Alhamdulillah kami masih menggila, kalaupun ada sedikit ketidak cocokan kami diskusikan, kami percaya bahwa bahasa cinta bisa meredamkan ego masing-masing. Itu tuh kayak lagune Titi DJ. Hanya cinta yang bisa..

Rasanya tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kupikul saat ini. Namun ajaibnya justru itulah semangat dalam hidupku. Mungkin jika aku belum menikah, hampa. Bukan bermaksud untuk sombong, namun ternyata waktu yang mengkondisikanku untuk selalu bertanggung jawab akan beberapa orang waktu lalu memang itulah yang membuatku lebih hidup, berwarna, dan berarti. Dan itu terbukti saat kedua ortu meninggal, kosonggg... Sepiiii... Dan asing..

Rasanya ingin sekali berkata jenuh saat bekerja, namun teringat istri dirumah jadi semangat bekerja.
Gaesss, harga bedak dan lipstik gak bisa dibeli dengan malas bekerja hahaha..

Hari-hari ini sering mengantar nyonya ke pembeli sepatu dari iklan onlinenya. Bukan hanya senang melihat dagangan laku, tapi aku senang melihat istriku yang semangat sekali berjualan. Bakatnya marketing bagus banget. Dia bisa tulus meladeni calon pembeli yang nawarnya kadang gak ketulungan saat berjualan. Hebatnya dia gak mengeluh.
Seringnya dia ya senyum..
Dannn sudah banyak sepatu yang dia jual.
Hasilnya?
Gak ngaruh, tetap saja aku setor uang blanja dan alat make-up beserta kawan-kawannya hahahahaha..

Tapi asli, seneng melihatnya berkarya. Seneng dengan cara dia berjualan. Dan yang jelas dia bertanggung jawab dengan apa yang dia lakoni.

Alhamdulillah kehadiranya meringankan pundak dari sebuah kata tanggung jawab. Jika sudah begini, maka nikmat manakah yang sanggup kudustakan?

Alhamdulillah...

(Malam jelang takbir Idul Fitri 2016)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?