Apa Adanya dan Diare..

Judul diatas sepertinya sudah basi sekali untuk dibaca, bahkan diterjemahkan dengan bahasa sesederhana apapun, sampai serumit apapun. Intinya ya apa adanya...
Pernah tidak mendengar mencintai apa adanya..
Yaitu mencintai tanpa harus mikir keburukan yang ada, tapi ditutupi dengan kelebihan yang ada. Bisa memang? Bohong bangetttt...
Mungkin bisa dalam waktu sementara, tapi seperti halnya hidup yang selalu berubah, biasanya nanti juga akan berubah sesuai jaman-nya..

Bagi pasangan yang dimabuk cinta kalimat mencintai apa adanya itu kayaknya masih pas. Coba nanti saat sudah berumah tangga, mulai terlihat semua hal yang berbeda, perlahan pasti akan timbul tuntutan. Gak percaya? Coba deh...

Akan lebih seru lagi dengan hadirnya manusia-manusia di sekeliling kita entah yang bernama teman, sahabat, kawan, bahkan saudara. Sedikit banyak mereka juga memberi andil dan membisikkan kata-kata yang pada akhirnya akan merubah tuntutan manusia. Bahkan terkadang orang-orang dekat itu yang paling rajin "menghasut" untuk berbuat jauh dari yang disebut apa adanya.


Makanya salut bagi orang-orang yang benar-benar bisa disiplin dan membangun rasa apa adanya di dalam dirinya. Yang tidak pernah bisa berubah dan selalu menjalani hidup apa adanya, bisa menerima apa adanya, bahkan bisa diterima apa adanya. Tanpa ada pikiran buruk, karena memang apapun wujudnya baik dan buruk sudah benar-benar ditelan, sekali lagi apa adanya...
NO PAIN...

Sebenarnya ingin sekali menulis jujur dan apa adanya, tapi aku rasa banyak hati yang harus dijaga, dan ada mulut yang harus mulai dijaga juga. Well memang tidak bisa apa adanya akhirnya, tapi mau gimana lagi bahkan tulisan saja terkadang bisa bertelinga dan bersayap tidak lagi apa adanya hahahaha...
Niatan untuk sekedar buang sampah, ada yang mungut, hasilnya ya keracunan..
Endingnya balik ke aku, kan konyol hehehehe...
JIka sudah begitu ya paling stress dan diare hahaha. Karena aku baru tau jika diare itu bisa disebabkan karena stress.

Itulah hidup, terkadang segala sesuatu itu memang ada jamannya. Semua punya masa berlaku yang tidak abadi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?