Paranormal..

Sebenarnya agak males saat harus menulis ini, tapi ternyata justru hal ini yang membuatku malas mau ngapa-ngapian. Selain orang minum minuman keras, satu hal yang aku gak suka adalah orang yang suka ke paranormal, entah apalah sebutannya orang pintar atau apalah-apalah. Hal itu bukannya tanpa alasan, aku punya alasannya.

Pertama karena memang dilarang oleh Agama, karena itu salah satu dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah. Hubunganya apa? Nanti logikaku akan menjelaskan.
Kedua, sampai detik hari ini, aku belum pernah lho ada cerita yang mengatakan kalau seseorang itu bertanya ke "Orang Pinter" kemudian dia dapat jawaban yang positive, selalu kalaupun tidak berasumsi, pasti akan menebak sisi sesorang dari sifat yang buruk. Iya gak? Dan rata-rata orang suka sekali jika keburukan orang lain ini didapatkannya, seolah-olah menjadikan bahan kebenaran. Sampai kadang lupa kebaikan yang dilakukan tidak akan pernah nampak, karena apa? Karena sudah percaya dengan apa yang didapat dari si "Orang Pintar". Setauku aib itu bukan untuk dibicarakan, yang berhak membuka aib hanyalah Allah SWT. 

Padalah saking banyaknya ayat dan hadits yang melarang kita untuk mendatangi hal-hal sedemikian, kenapa dilarang?
Ini logikaku, biasanya kita terhadap sesuatu suka berasumsi, dan asumsi itu sering menjadi hal yang akhirnya kita yakini, sama halnya dengan mendatangi "Orang Pintar" akhirnya apa yang dia ucapkan akan masuk ke dalam alam bawah sadar kita, menjadi suatu keyakinan, fatal aibatnya jika hal tersebut akhirnya menjadi hal yang selalu kita yakini kebenarannya. Bukankah meyakini suatu hal bisa menjadi syirik. Bahkan fatal jika akhirnya dalam keseharian hal tersebut menghantui selamanya. 
Naudzubillah...

Butuh keberanian seseorang untuk "mengaku" saat aibnya dibuka, butuh proses yang harus dilaluinya, akan semakin terasa berat jika dia merasa dihakimi.
Terkadang jalan pintas seperti itu sering dilakukan beberapa orang, bukan berusaha menyelesaikan suatu masalah, akan tetapi malah mencari jalan instan dengan mendatangi "Orang Pintar" untuk mendapatkan jawaban. Hasilnya banyak orang tidak mau berusaha untuk memperbaiki diri sendiri, lebih cenderung menyalahkan orang lain.
Mungkin aku juga gak lebih baik dari siapapun, hina bahkan penuh aib. Namun setidaknya aku masih diberi sisa usia untuk berbenah. 

Tulisan ini sebagai pengingatku, bahwa bersyukur lebih baik dari menggerutu, sabar lebih baik dari sekedar menghujat.
Berbuat baik kepada siapapun itupun lebih afdol dari pada berburuk sangka, sesekali marah dan kesal wajar karena manusia biasa.

Semoga proses dalam kehidupan yang hanya Fana ini membuatku lebih bijak dalam melangkah, tanpa takut dengan prasangka-prasangka. Dan aku yakin hanya ada satu yang paling percaya padaku yaitu Allah SWT, tidak perlu mengharapkan kepercayaan dari siapapun dimuka bumi ini lagi, cukup pada-Nya aku mengadu. Dia, yang tak pernah meninggalkanku, karena sejak aku diciptakan-Nya, Dia sudah memberiku takdir kehidupan sendiri. Bahkan sakit yang akhir-akhir ini mendatangiku-pun kuanggap nikmat yang Allah berikan, sebagai pengingat rasa syukur dan bertobat.

Berharap Allah SWT selalu membimbingku, dengan kekuatan do'a dariku dan semua orang yang menyayangiku..

Salam...

Love You All...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?