Deodorant...

Malam Minggu kali ini kulewati dengan hal yang paling kusuka, apalagi kalo bukan buang buang duit. Boleh donk sekali waktu foya-foya dikit, menikmati hasil keringat sendiri yang dikumpulkan dalam waktu sebulan dan kemudian diambil dlm wujud kata sakti "gaji".

Progo, adalah swalayan yang menjadi pilihanku kali ini, secara letak geografi cukup jauh dari rumah, tapi yachhh sekalian jalan-jakan gak ada salahnya, apalagi di foodcourt banyak makanan yummy... Asekkkk...

Tanpa keliling-keliling menyusuri toko, langkah ini langsung menuju swalayannya.
Sering kali masih bisa dijumpai dan disediakan barang-barang yang terkadang masuk dalam katagori "langka" di toko ini, dan itu sudah menjadi rahasia umum, ada juga yang bilang harganya miring (tapi kulihat semua harga tercetak lurus dengan dicetak tebal huruf arial hehehehe jadi miring itu hanya gossip).
Tiba-tiba mata ini tertuju oleh warna abu-abu pada rak yang memajang kaleng minyak wangi. Sudah cukup lama aku tidak melihat minyak wangi tersebut, pikirku sudah tidak diproduksi, bahkan mungkin  pabriknya bangkrut sehingga banyak karyawan yang di PHK dan pengangguran semakin banyak *halahhh gak penting banget...

Pierre Cardin, itu merk dari minyak wangi tersebut.
Kubuka tutup botolnya dan sedikit kusemprotkan ke udara. Ahhhh baunya itu...

Dengan tinggi 170cm, berseragam putih abu-abu, bersepeda federal dan masih berbadan cungkring, minyak wangi itulah yang selalu aku kenakan. Baunya enak, lumayanlah buat sedikit menutupi aroma kecut dari badan yang mulai basah keringat sepulang dari mengantar koran (maklum sebelum ke sekolah profesiku loper koran).

Bau itu juga mengingatkanku saat mengikuti audisi kelompok tari cukup terkenal di Jogja kala itu (Bala Maharddhika), salah satu piranti yang harus dibawa untuk seleksi ya minyak wangi, maklum dari jam 9 pagi sampai dengan jam 2 siang, materinya semuanya membuat basah badan, jadi semua peserta harus membawa minyak wangi, si Pierre yang menemaniku...

Hanya dengan mencium bau inipun tiba-tiba ingatanku melayang pada masa dimana aku sudah berdandan seganteng dan sewangi mungkin tuk ngapel ternyata harus berhadapan dengan kakakku memperebutkan motor jika sudah malam Minggu tiba, maklum beda umur kami hanya setahun. Parahnya lagi, motor Honda Astrea Star itupun milik Mbak.. Hahahaha...

Tersenyum, kususuri Toko Progo menuju kasir, saat semua keperluan bulanan sudah kuambil. Pemandangan yang sangat wajar mengantri di Malam Minggu di tanggal gajian. Biasanya, kalo sudah begini perasaan bete keluar dengan sendirinya, tapi mungkin karena bau si Pierre dari tadi masih menari-nari di otakku membuatku tidak memasang muka masam, bahkan suara music yang diputar di Progo seolah menjadikan keramaian antri menjadi keramaian di dunia panggung yang dulu kugeluti, ahhhh aku kangen di dunia tari, kangen dengan kepanikan belakang panggung, dan kangen dengan masa itu.... Kangen saat bau si Pierre menemaniku...

Ternyata hanya dengan bau-pun bisa membangkitkan kenangan masa lalu, Subhanallah...

Malam semakin larut, kususuri koridor menuju parkir motor, saat dirasa semua urusan sudah cukup dan saatnya pulang, masih dengan semua kenangan indah dari aroma si Pierre...

Tiba-tiba "MATANE PECICILAN!!!!", teriak seorang ibu muda histeris saat anak balitanya nyaris ditabrak karena berlari kejalan, dan semua kenangan wangi tadi runtuh dan bubar, digantikan dengan bau kurang sedap dari gorong-gorong depan Progo.....

Ahhhhh masa lalu wangiku dikalahkan oleh auman ibu muda yang sedang histeris, sialan kau Bu! Si Pierre dah terlanjur menguap entah kemana hahahahaha....


Komentar

  1. Terima kasih infonya gan.
    Lumayan buat nambah wawasan.

    Gema Parfum
    Pierre Cardin Parfum.

    ----------

    BalasHapus
  2. Masukkan komentar Anda...wanginya terasa adem..dan bahkan tidak membuat pening...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?