Tabungan itu....

Jika ditanya akan kata satu ini pasti akan berpikir tentang investasi, dan akupun meng-amini hal tersebut. Namanya juga tabungan, hubunganya ya investasi.

Suatu ketika kawanku (Cholis namanya) cerita sedang mudik untuk "menabung". Agak heran juga dengan yang dia lakukan, saat hari Sabtu dan esoknya Minggu. Mana ada Bank yang buka, lagian ngapain juga jauh-jauh musti dibelain mudik jika hanya sekedar menabung.
Usut punya cerita dia menabung dalam bentu lain, yaitu domba. Mengingat dia tinggal di daerah (baca : desa), sedikit banyak kumaklumi. Bapaknya Cholis yang pengen menabung dalam bentuk domba. Seperti kebanyakan orang desa pada umumnya yang bayak memelihara binatang ternak sebagai bentuk investasi atau tabungan. Pikirku adalah hal wajar dan sangat wajar, maklum orang desa.

Panjang kali lebar dia bercerita tentang apa dan bagaimana nanti si domba akan dipelihara, dan siapa yang bertanggung jawab akan kesehatan serta keselamatan si ternak, dikarenakan Cholis tinggal dan bekerja di Jogja. 

Dalam benakku, pasti seperti kebanyakan orang yang sedang investasi, bahwa dengan bertambah besar si ternak, maka untuk kemudian hari akan dijual dengan mengharapkan keuntungan yang besar pula pastinya. Bagaimana dengan domba-nya Cholis?

Dugaanku salah...

Bapak Cholis memang minta dibelikan domba, tapi domba yang dibelikan anaknya tersebut bukan semata-mata hanya untuk mencari keuntungan. Domba tersebut dimaksud sebagai "tabungan" di hari kelak. Karena domba itu ditujukan untuk binatang kurban tahun ini (Insyaallah Oktober 2014)...

Aku tidak dapat berkata-kata dengan penjelasan kawan baikku tersebut.
Bahkan cukup tercengang, karena dia sempat mengatakan betapa ingin membeli sebuah ponsel, namun dia urungkan niatnya demi "tabungan" sang ayah yaitu domba, sudah begitu "tabungan" yang diinvestasikan nantinya dikorbankan, menjadi investasi "ghaib".
Subhanallah...

Lumayan malu dengan apa yang tergambar. Betapa aku masih kalah dibandingkan kawan baikku yang satu ini. Menabung untuk "masa depan", bahkan berkorban...
Hebatnya mengalahkan keinginan dia sendiri, sebuah ponsel...

Teringat ucapan Pipik (Istri alam. Ustad Jefri A.) pada suatu acara infotainment.
"Bahwa harta kita yang sebenarnya adalah bukan harta yang kita miliki, namun harta yang kita sedekahkan adalah sebenar-benarnya harta yang akan menemani kita nanti di akhirat..."

Jadi tabungan itu menurutmu apa? 

Selalu mendapat pelajaran yang baru, lagi, dan lagi.... Subhanallah

Cholis : I proud of you bro....


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?