Ini tentang selera...

Beberapa hari ini aku merasa terusik dengan salah satu kalimat sahabatku yang mengatakan bahwa aku memikiki kelas yang lebih tinggi darinya.
Cukup tercengang dan terkejut, bahkan tidak percaya saat kata sombongpun dia katakan ke aku. Wow....


Aslinya ingin melupakan semua perkataanya, tapi rasanya masih membekas diingatanku.
Bagiku sudut pandang menilai dan melihat suatu hal yang membedakan adalah masalah selera. Dan menurutku selera tidak ada hubunganya dengan kelas. Walaupun mungkin bisa, tapi tetap saja aku lebih percaya bahwa selera ya sekedar selera gak ada hubunganya dengan kelas.

Contoh apabila seseorang yang menyukai minuman yang pahit, atau manis, atau sedang. Bukankah itu selera?

Misalkan kita mendengarkan atau suka akan musik, bukankah itu juga selera?

Mungkin akan sama disaat dulu pilihan acara yang ada di Indonesia itu seragam. Sehingga pilihan tontonan orang hampir semua seragam. Ya karena yang diliat hanya TVRI, namun coba jika pada tahun 80-an sudah sedemikian beragam pilihanya, aku yakin selera orang akan sangat beragam.

Menurutku selera orangpun akan bisa berubah-ubah, seiring perkembangan tingkat usia. Kalaupun ada yang bisa tidak berubah seleranya seumur hidupnya, itupun syah-syah saja. Gak ada yang salah.

Jadi menurutku tidak ada salahnya jika berbeda selera dalam melihat suatu hal. Trus hubunganya dengan sombong dan kelas dimana?

Ah entahlah...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?