Suatu masa-ku...

Bagiku yang namanya teman itu sangat luar biasa indah, apalagi jika sampai pada taraf sahabat. Dalam berteman ataupun bersahabat pasti ada komitmen yang tentunya satu dan yang lainnya akan menghormati dan sebisa mungkin tidak melanggarnya.

Itu idealismenya.

Suatu masa di jamanku, dia adalah sosok sahabat yang mengisi hari-ku, kemanapun pergi kami selalu bersama, sampai akhirnya suatu ketika kami berpisah untuk melanjutkan hidup, mencari rejeki di bumi Allah dimanapaun berada.

Waktu yang menyisakan perasaan yang kupunya. Aku berusaha dengan tanpa berpikir panjang bahwa ini adalah bagianku. Sepucuk surat kulayangkan dengan menembus semua komitmen yang telah terbangun. Gairah muda tanpa berpikir panjang akhirnya suatu kebodohan tersebut kulakukan. Hanya berpikir demi memusakan egoisku, semua hal kutuliskan....

Waktu dimulai dan berjalan sangat lambat, surat itu tak pernah terbalas...

Sampai akhirnya kami bertemu dengan semua kecanggungan yang ada, jelas dalam hal tersebut aku yang salah. Melanggar suatu komitmen, tapi kupikir ini masalah hati, masalah rasa, jikalau tidak bersambut kupikir tidak akan merusak suatu jalinan pertemanan, namun ternyata hidup itu terkadang tidak sesimple pikiranku.

Berjalannya waktu menggiringku kepada bentuk aktifitas dan teman-teman baru yang bermunculan, datang dan pergi. Seiring perkembangan jaman, memudahkan untuk akses dalam luasnya dunia menjadi satu genggaman, dan ada dia di salah satu teman jejaring sosialku. 

Perasaan itu telah terkubur lama, bahkan tidak pernah sujung kukupun berusaha bangkit. Seringkali aku ingin kembali menjalin silaturahmy denganya, namun bahkan sepatah kata yang kutuliskan saat chat di Facebook, sepertinya membawa sejuta kecanggungan. Akhirnya kuurungkan niat tersebut.

Sadar, bahwa semua hal yang datang adalah suatu ilmu yang sangat berguna untukku. Sadar, bahwa dia-pun pasti berjumpa dengan banyak kawan lain yang telah membuat hidupnya berwarna.
Waktu tak pernah bisa kembali...
Apapun itu aku senang dengan kehidupanmu sekarang, semoga Allah SWT senantiasa memberkahi langkah hidupmu dan juga keluarga kecilmu...
Amien Ya Rabb....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?