Alhamdulillah Aku Masih Diberi Kesempatan Hidup

Dalam waktu sibuk-ku sering aku meluangkan waktu untuk re-freshing hanya sekedar say hallo kawan-kawan di kontakku. Selain biasanya bisa jadi fresh (ada yang malah bikin stress hahaha) sekalian menjalin silaturahmy tentunya.

Hari ini sebagai bahan golek pencerahan dari urusan kerjaan yang ra rampung-rampung kusempatkan buka-buka feeds di Blackberryku. Sebuah status baru saja dibuat disana, membuatku mengomentarinya.
Statusnya gini "Ternyata, paling sering melalui kegiatan Melayat-lah bisa bertemu dengan teman yang berpuluh tahun tidak pernah jumpa".
Sungguh status itu menggelitikku, karena sering kali memang acara "reuni dadakan" terjalin diacara tersebut. Namun perasaan ngilu itu muncul saat mengingat kok yo acara takziah. Bahkan sanak saudara jauh yang tadinya susah sekali bertemu, untuk urusan melayat sering kali muncul. 
Rasanya senang, tapi juga sedih.

Aneh khan..!!??


Dari komenku di BBM akhirnya obrolanpun meluncur, ternyata temanku ini baru saja terkena musibah. Dia baru saja koma....
Temanku iki menderita Asma Berat, entah karena saking gembiranya mau jalan-jalan atau nyenengin Ibu-nya hingga lupa dengan sakitnya, sehingga Jogja-Kediri , Kediri-Jogja dia sopirin sendiri *tepuk tangan pemirsa hehehe... (Sory Mbak Tatrin tak geguyu hihihihihi).

Hasilnya adalah....

Sbg Penderita Asthma dr kecil, tiap sesak biasa aku Uap sendiri di rumah. 
- Pk 16.30 Spt pd hari itu Rabu 30 Des 2015 stlh beraktifitas biasa aku sesak, kemudian aku Uap. Ternyata aku makin lemas dan Alhamdulillah msh smpt minta tlg Ramya utk manggil suamiku utk ngantar ke RS. Dan Alhamdulillah dlm kondisi sdh tdk ingat, aku msh bisa pake gamis & kerudung sendiri dan jalan sendiri ke mobil dlm kondisi ter-sengal².
- 16.40 Perjalanan dr Baciro ke Bethesda
- 16.45 Nafas tersengal² dan bunyi berat, setelah itu sepi. Aku sdh pingsan. Wajah membiru. Posisi mobil msh di SMA PIRI. Karena emergency, aturan² lalu lintas (lampu merah, kecepatan, dll). Diterabas Suamiku.
16.55 Sampai di UGD Bethesda RS terdekat, masuk kmr 2 Dilakukan tindakan:
- diagnosa awal: asma berat mengakibatkan Gagal Nafas (paru paru sdh diam)
- Denyut jantung dalam keadaan kritis (lemah sekali)
- Di lakukan respiratory buatan  utk memicu agar Paru² hidup lagi.
17.30. Fase kritis sudah terlewati. Tapi kondisi masih belum stabil.
19.00  Masuk ICU (gedung GBST lantai 3 bed 5), krn kondisi blm stabil, walaupun sdh melewati fase kritis.
2. 31 Des 2015 Kamis
- 05.30 Suamiku diminta utk masuk ke ruang ICU, ketemu dg dr Iswanto.
Saran saran dan pernyataan dr Iswanto:
# Jika sdh 2x nebulizer tp blm ada perubahan, sebaiknya dibawa ke RS
# Kondisiku sdh stabil
# Kata dr Iswanto : “Ibu Kumala diberkati sama Tuhan, dan masih diberi kesempatan utk hidup.”
Kondisiku :
1. Masih hilang orientasi waktu (hari, jam)
2. Penglihatan msh belum pulih 100% karena efek samping pingsan.
3. 1 Jan 2016 Jumat
- 14.00 pindah ke Ruang Rawat Inap
Kondisi:
- pernafasan sdh lancar 
- penglihatan mendekati sedia kala, tp masih kabur
Tgl 6 Jan 2016 di MRI Otak & Batang Leher krn telapak tangan kiri tiba² tdk bisa digerakkan. Alhamdulillah hasilnya Otak dan Batang Leher normal
Tgl 7 Jan 2016 dilakukan Foto Syaraf Mata, hslnya ada pembengkakkan di dekat pusat syaraf Retina.

Jum'at, 8 Jan 2016 sore Alhamdulillah sdh bisa pulang dg kondisi Fungsi Paru² 25% kt Dokter. Jd di rmh sdh sedia Oksigen. 
Mata & Tangan Kiri Alhamdulillah berangsur membaik.

Wkt koma, aku melihat lidah api hitam me-nyala² dg masing² lidah api mempunyai sepasang mata menjalar dr telapak kaki kananku ke telapak kaki kiriku. Aku usir 'Malaikat Maut' itu dg bacaan² yg biasa aku amalkan dr bangun hingga tidur malam. Kmd muncul sosok Ibu di depan kiri & 3 Anakku di tengah.
Aku bilang ke 'Malaikat Maut' itu : “Pergi kamu, kasihan Ibu & Anak²ku. Aku harus merawat mereka.”
Aku membaca doa, dzikir dan bahkan 2 Kalimat Syahadat. 
Alhamdulillah .. Allahu Akbar ..
Lidah api hitam msh mengikutiku hingga Ruang Rawat Inap dan semakin mengecil seiring pulihnya aku. 

Mohon maaf aku cerita Peristiwa Spiritual ini bukan krn riya', krn semata aku bersyukur masih diberi kesempatan hidup utk memperbaiki diri, utk lebih bisa mengurus Suami, Ibu & anak² dg lebih baik.
Sblm kejadian ini aku mmg merasa sbg manusia yg penuh dosa hrs memperbaiki diri. Dr bangun hingga tidur aku berusaha utk tdk lepas dr syukur, dzikir, memperbaiki ibadah & pelan² mulai berpakaian syar'i
Tiap habis sholat & sblm tidur berdo'a mohon diberi akhir yg husnul khotimah & sll baca Dua Kalimat Syahadat.

Aku jg sll ingat Sabda Rosul : 
“Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka semua adalah orang-orang cerdas” (HR Tarmidzi)

Jg sll ingat Sabda Rosul : "Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau diam" (HR Bukhari Muslim)

Alhamdulillah aku bisa berbagi kisah ini. Semoga bermanfaat. 

Terima kasih Dokter Dias n para medis, Perawat IGD & ICU Bethesda yg luar biasa.
Dokter Iswanto (Paru) yg luar biasa 
Dokter Azhari (dokter Paru pengganti smtr dokter Iswanto wkt liburan 2hr). 
Dokter Yohan (syaraf)
Dokter Edy (mata)
Terima kasih Para Perawat IGD, ICU & Ruang Rawat Inap RS Bethesda


Terima kasih sekali Suamiku yg luar biasa merawat aku dan hrs wira-wiri mengurus Ibu & anak² di rumah. Jazaakallah khoiron

Terima kasih Ibu dan anak²ku yg juga luar biasa .. Jazaakumullah khoiron

Terima kasih saudara², kerabat dan handai taulan atas doa dan supportnya .. Jazaakumullah khoiron

Sekali lagi mohon maaf atas segala kesalahanku.
Semoga kita selalu diberi nur hidayah, ilmu yg bermanfaat. Rezeki yg halal lancar dan berkah, kesehatan lahir batin, panjang umur dlm ketaatan kpd Allah Swt, penuh berkah dan manfaat

آمــــــــــــــــــين اَللّهُمَّ أمـــــين
Aamiin Allahumma Aamiin
Aku paksa ngetik ini utk melatih mata dan tangan kiriku.
Semoga aku diberi kesembuhan, sembuh yg tidak meninggalkan penyakit lagi .. 
Aamiin ..

Demikian runtutan tulisan dari sang pemilik kisah (tak edit sitik ben manis hihihi)
Satu kalimat nakal buat Mbak Tatrin tadi :
"Mbak mungkin Sing Tuo siap menghadap-Nya, tapi sing cilik-cilik anakmu mungkin rung siap lho ditinggalke Ibune hehehe semangat ya mbak ...." 

Hehehe apapun itu sehat selalu ya Mbak Tatrin, semoga kisahmu bisa mengingatkan kita semua tentang memaknai hidup, ibadah dan bertanggung jawab. 
Seneng-seneng kuwi oleh, tur yo ojo lali kesehatan.

Sungkem buat Ibunda dan keluarga ya mbak.....

Barakallah...

Yuk menjalin silaturahmy, tapi jangan pas takziah ya... hehehe...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?