Apa Prioritasmu??

Akhir-akhir ini baru menyadari bahwa sebentar lagi kepala 4 sudah aku lakoni, pastinya banyak sekali hal dan harapan yang ingin kuwujudkan.
Dulu saat usia masih 20-an, sering berpikir, jika sudah kepala 3 rasanya seperti apa ya? Ternyata saat Ulang Tahun ke 30 ya gak ada bedanya hahahahaha...

Mengingat ke belakang ternyata prioritas utama (keduniawian) selalu berubah, beda dengan kerohanian yang selalu berharap menjadi lebih dan lebih baik lagi dimata Sang Chaliq Allah SWT.

Saat masih kecil saat asik bermain-pun aku dijejali dengan hal utama yang dipentingkan oleh kedua orang tuaku, apalagi kalo bukan prestasi. Hasilnya bisa ditebak. Untuk urusan nilai pelajaran aku termasuk yang membanggakan stabil di angka 6 huahahahahaha....
See.. Aku tuh konsisten xixixixi...

Menginjak remaja, pola pikir mulai berubah, masukan dari orang tua sering di dengar, tapi keinginan pribadi tak kalah menggelora (ciehhhh bahasanya..). Dari urusan ngurus Masjid sampai bercita-cita jadi penari ingin kuraih. 2 hal yang terlihat sangat bertolak belakang, Yang satu kalem adem ayem, satunya penuh glamour dan dunia gemerlap.

Masa dewasa prioritas kembali berubah, ingin segera punya uang sendiri. Maklum berangkat dari keluarga pas-pasan itu membuat seseorang menjadi kreatif. Termasuk aku. 
Berbagai peran kulakoni demi bisa melanjutkan sekolah.
Yang penting halal boss.... Malu urusan nanti, soalnya otakku gak bisa diajak kompromi untuk ngejar bea-siswa. (Stabil di angka 6 camkan!).

Aku tumbuh dengan semua warna indah dalam setiap langkah hidupku, pernah suatu saat menjadi pendukung dari teman-teman dekat. Jaman itu seolah-olah pertemanan adalah priorotas utama.
Terkadang geli juga, bila dipikir-pikir waktu banyak terbuang untuk sekedar menyenangkan teman atau sahabat. Dimana ada teman atau sahabat yang "dibully" artinya harus ikut menyelesaikan pembullynya.

Jaman berubah, hingga akhirnya teman-teman habis satu per satu berumah tangga. Semua akhirnya memiliki prioritas masing-masing yaitu keluarga. Memory tentang pertemanan akan selalu teringat dan membuatku tersenyum, namun satu hal yang pasti itulah hidup. Bahkan seorang teman-pun pada akhirnya nanti akan memilih untuk mengutamakan tujuan hidup mereka.
Bukan saatnya hanya kumpul-kumpul mengingat masa muda, bukan saatnya memperjuangkan teman tanpa tahu duduk permasalahanya, namun lebih realistis untuk mementingkan arti sebuah keluarga.

Saat kecil orang tuaku mengajarkanku untuk tidak menjadi orang yang pemalu, yang bisa bersosialisasi dengan siapapun. Akhirnya pengembaraan hidup mempertemukanku dengan orang-orang hebat dengan cerita hidupnya, tak sedikit yang bahkan menganggapku sebagai musuh. Itupun aku maklumi, karena pada dasarnya setiap orang memiliki pendapat yang berbeda. Setelah dirasa siap untuk bermasyarakat, akhirnya kedua orang tuaku benar-benar "melepasku" di dunia. Semacam burung yang benar-benar terbang bebas untuk memilih dan memilah. 

Masih banyak tempat yang ingin kusambangi, banyak tempat ingin kudatangi, namun ternyata rumah adalah yang terindah bagiku. Keluarga adalah tempat paling aman untuk kutuju. Jadi tidak salah jika prioritas utamaku saat ini adalah keluarga kecilku, keluargaku, dan teman layaknya saudara yang Allah anugrahkan buatku.
Memang tidak bisa hidup meninggalkan masa lalu, tapi tidak perlu juga hidup hanya mengenang masa lalu. Waktu tidak bisa kembali, semua hanya fana. Biarlah yang sebentar ini bisa menjadi berarti sampai saatnya nanti kita kembali disuruh pulang oleh sang pemilik nyawa...

Jadi, apa priotitasmu???

Love You All....



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?