Gank Rewo-Rewo

Tahun 2008 akhirnya aku mulai lagi melanjutkan mimpiku untuk meraih gelar sarjana, bukan usia muda lagi saat harus memulai belajar dan kembali meraihnya. Satu hal yang menjadi sedikit minder adalah saat harus berhadapan dengan teman-teman yang lebih muda.

Itu awalnya.

Seperti sebuah seleksi alam yang akhirnya membuat kami menjadi dekat dengan satu dan lainnya saat kelompok-kelompok di dalam kampus muncul. Layakmya suatu Gank yang tercipta dengan sendirinya.
Jika ada pepatah yang mengatakan “Tingkat kedewasaan dan kematangan berpikir seseorang ternyata bukan dari usia”, itu benar adanya, ini hal yang aku dapat saat berkumpul dengan teman-temanku tersebut.
Benar dalam menapaki hidup, sebagian besar mereka lebih muda dariku, namun pola pikir dan juga semangat menjalani kehidupan ini, banyak hal yang sering kali justru aku curi ilmunya dari mereka. Kami sering berbagi dan berbincang dalam banyak hal, dan aku sering mengamati hidup dan proses kehidupan mereka.
Gank Rewo-Rewo, begitu kami sering menyebutnya, terdiri dari 5 orang (Aku, Lia, Sopii, Galuh, dan yang paling pendiam adalan Nining *miss you Bund..).  Awalnya kami terbentuk saat pemilihan kelompok KKN. Jujur saja bukan hal yang susah bagi kami untuk saling akrab satu dan yang lainnya. Karena kami sebelumnya memang sudah sering jalan bareng, sekedar nongkrong di Kampus 2 (tempat makan lesehan seputaran Samsat), nonton, bahkan menghabiskan suara di Karaokean.
Apakah hanya itu yang bisa didapat, sekedar bersenang-senang?
Tentu tidak…

Peran mereka bagiku sangat membekas…
Galuh adalah sosok gadis tomboy yang luar biasa, kemandiriannya tak diragukan lagi. Bahkan proses terakhir dia di Jogja dan akhirnya memutuskan tuk bekerja di Palu membuat jalinan pelajaran hidup semakin kudapat dengan lengkap.
Sebelum dia merantau, Ibudanya jatuh sakit, dan di hari-hari terakhir sang Bunda menghembuskan nafas terakhirnya, aku menyaksikan semua perjuangan seorang anak manusia. Sungguh yang dilakoni Galuhadalah ilmu buatku, dan akhirnya menjadi cerita nyata yang akhirnya aku jalani saat harus merawat ke 2 orang tua angkatku sampai akhirnya merekapun meninggal.
Lia, gadis yang satu ini juga sama luar biasa untuk urusan mandiri. Masih muda, dengan cita-cita yang luar biasa. Betapa banyak kejadian yang mungkin jika manusia biasa sudah menyerah, tapi tidak denganya. Perjuangan hidupnya yang sangat “gila” masih melintas dalam pikiranku, sungguh ajaib melihat dia berproses, bahkan sekarang mulai berlayar dalam kapal rumah tangga.
Nining, ibu rumah tangga ber ana k3, pendiam, sangat keibuan, dan sexy dimataku hehehe. Kami dekat dari awal pertama kaki ini menginjakan di  Kampus Ekonomi Universitas Janabadra. Pembawaanya yang kalem dan cool, terkadang membuat citra yang ada padanya adalah sosok sombong bahkan angkuh. Namun lebih dari itu, dia bukan hanya Ibu rumah tangga biasa. Bekerja dan kuliah, bahkan harus membagi waktu untuk keluarga dan study bukanlah hal mudah.
Dan terakhir Sopii, cowok yang berbadan kecil ini memiliki langkah besar. Dari dia semangat hidup ini muncul, tanpa dia sadari seringkali aku iri dengan yang dia lakukan. Iri yang kupunya bukan iri dalam segi negative. Dia anak kecil (dimataku) sudah dapat membangun dan mewujudkan mimpinya. Memang kami semua sudah dalam posisi bekerja saat menginjakkan kaki untuk kuliah. Kelar meraih gelar sarjana, sama dengan Lia, Sopii_pun berumah tangga.
Pelajaran dimana berperan menjadi seorang kepala keluarga, seorang Papa untuk anaknya dan menjadi seorang Suami untuk istrinya adalah hal yang sering kulihat, kumasukan memory, dan berharap suatu saat ilmu itu aku bisa praktekan suatu saat nanti… Amien Ya Rabb.
Kamis 20 Februari 2014 Sopii mengundangku untuk bertemu, dan sekaligus pamitan. Hal ini dikarenakan dia harus pindah kerja di Surabaya.

Selamat jalan brader, sukses selalu buatmu di bumi Allah SWT dimanapun itu, dan untuk teman-teman baikku dimanapun berada, khususnya Gank Rewo-Rewo, suatu  kebaangga-an bisa mengenalmu dan menjadi bagian dari cerita hidup ini, dan berproses bersama.

Semoga ke depan lebih dan lebih baik lagi untuk kita bersama.

Love You All…




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?