Hanya Alat....

Seorang kawan mengalami kecelakaan tunggal saat pulang dari kerja mengendarai motornya.
Akibat abu vulkanik yang basah terkena hujan sering kali membuat licin jalan raya, nah lo jika sudah begini baiknya hujan atau tidak?
Jika hujan rumah dan tanaman menjadi lebih bersih, namun abu yang dibawa air dan terseret ke jalan membuat jalan licin, atau tanpa hujan dengan abu yang berterbangan dimana-mana!?
Itulah manusia...."ngewuhke"....
Kembali teman yang mengalamai kecelakaan tadi.
Saat dia jatuh, dia dibantu oleh beberapa warga yang kebetulan sedang ada di pinggir jalan untuk sekedar menenangkan diri. Otomatis yang dilakukan adalah menghubungi keluarganya. Sungguh ajaib yang pertama kali ditanyakan adalah "motornya gimana? rusak gak!?", hehehehe..

Teringat pula dengan apa yang aku alami.
Seperti yang pernah kutulis beberapa waktu lalu, saat hujan abu aku terbangun dari tidur jam 6.30 pagi, dan yang pertama kali terlintas adalah betapa AC Outdoor akan rusak karena sudah beberapa waktu nyala, saat terjadi hujan abu. Hal ini karena AC Outdoor berada di samping kamar yang terbuka tanpa pelindung yang berarti.

Saat sampai kantor aku ceritakan pada Managerku tentang kekhawatiranku akan AC Outdoor yang bakalan rusak nantinya. 
Di luar dugaan, Managerku yang biasanya sangat berhati-hati dengan barang, ternyata memiliki jawaban yang beda.
Menurut dia gini..
"Mendingan mana AC Outdoor yang rusak atau sesak nafas?. Bukankah kalo AC walopun harganya tidak murah, akan tetapi bisa mudah diperbaiki, ataupun kalo memang sudah tidak dapat diperbaiki ya tinggal beli lagi. Terpaksanya tidak ada duit, ya ngutang pakai Credit Card. Coba kalo kamu yang tidak bisa bernafas, kemudian sakit, bukankah malah berabe, bukankah AC itu hanya alat? Sedangkan kesehatan kita lebih utama".
Penjelasannya yang Panjang x Lebar = Luas,  sangat masuk akal.

Berbeda lagi dengan sahabatku Vivi.
Seringnya dia punya barang yang seringkali rusak, atau dirusakan oleh anak-ankanya. Selain pada dasarnya sahabatku ini ceroboh *iyaiii, anak-anaknya yang masih tumbuh sering berbuat hal-hal ajaib.
Contoh misalnya saat Note-Booknya rusak, karena saking seringnya buat mainan anaknya. 
"Aku beli barang biar rusak gak masalah, yang penting anak-anakku paham cara menggunakanya. Buktinya mereka lebih mahir memakai Note-Book dibandingkan dengan aku, ibunya". Bayu (anaknya yang besar) bahkan memiliki blog, walaupun blog tersebut sederhana, namun isinya adalah tentang berbagai macam pelajararn sekolah dan ilmu pengetahuan yang cocok untuk anak seumurannya, tertampang disana, cukup ajaib untuk anak Sekolah Dasar.
Padahal Ibunya saja tidak begitu menguasahi Teknologi (Baca GAPTEK)!!
Tapi yaitu tadi hasilnya adalah tombol esc pernah lepas entah gimana memakainya, dan karena "kecerdasan" si anak, diambil-lah lem alteco, dan walaaaaaa, hasilnya malah tu tompol melekat erat dan tidak berfungsi lagi hahahahaha....

Benar juga ya, terkadang dengan barang-barang yang kita miliki sering kali malah sisi Humanisme kita jadi hilang. Sering dijumpai karena hal-hal yang berhubungan dengan materi kebendaan, kita lupa bahwa ada yang lebih utama dari pada itu semua, yaitu kita sendiri sebagai manusianya. Hubungan kita dengan manusia yang lain. Terkadang karena semua kebendaan tersebut, justru manusianya yang tersingkirkan. 

Semoga kita tidak termasuk orang-orang sedemikian...
Amien.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?