Modus Sugih Nan Menggiurkan...

Pernah gak Tiba-tiba mendapat pesan singkat di ponsel;
"Ini pin-ku yang baru", dari nomor yang tidak kukenal. 
"Selamat anda mendapatkan undian sebuah mobil bla bla bla..."inipun dari nomor yang tidak kukenal.
Yang lebih dahsyat, anda sebagai nasabah Bank X mendapatkan hadiah......", yang satu ini semakin wow, karena kebetulan Bank X tersebut memang kumiliki tabungannya.

Itu semua modus penipuan, jelas-jelas diakhiri dengan minta transfer uang (untuk yang hadiah), untuk yang nomer PIN, konon jika kita invite, nantinya gambar yang di profil Blackbery milik kita, akan dia save, untuk kemudia dia pakai sebagai photo profilnya yang selanjutnya untuk menipu. Dalam hal ini berbahagialah yang tidak memiliki BB, dan lebih bahagia lagi yang bukan narsis, sehingga tak jarang BB tanpa foto wajah, hehehe...

Sebenarnya penipuan-penipuan tersebut sudah lagu lama yang kerap dijumpai, dan herannya masih ada saja orang yang kena tipu. Yang paling sering jika itu iming-iming pemberian hadiah. 
Wajar, siapa sich yang tidak pengen dapat hadiah, diberikan ini dan itu. Tapi yang jelas di dunia ini tidak akan pernah ada yang mudah didapat, semua melalui proses dan perjuangan.

Lain lagi tawaran dari jejaring sosial Facebook-ku. Pernah suatu ketika orang bule kirim pesan, intinya dia pernah kerja di suatu tempat, kemudian menemukan harta dan sebagainya, dan ingin share kekayaan tersebut. Uelokkkk tenan.
Cepat sugih bukan??!!!
Yo yen sugihhhhhhh!!! hehhehehehe

Aku pribadi memiliki 3 nomor ponsel, namun hanya 1 yang aktif untuk kirim pesan ataupun menerima panggilan. Untuk ke dua gadget yang lain hanya kuambil nomor perdana sekali buang, hanya demi menikmati paketan internet yang ditawarkan.

Pagi ini Blackberry-ku (nomor sekali buang), tiba-tiba menerima panggilan. Spontan kaget, sekaget-kagetnya umat *lebay sithik yoben!! Secara itu nomor yang tidak pernah kugunakan selain internetan dan BBM-an.
"Halo met pagi", sapaku...
"Mas tulungono aku mas, tulung mas...", suara laki-laki di sana dengan ekspresi panik.
Kemudian berganti dengan,
"Selamat Pagi, kami dari kantor Polisi, bla bla bla..........", masih dengan terdengar suara minta tolong di latarnya.
Otak ini kembali mengingat kejadian beberapa waktu lalu yang kurang lebih sama, untuk modus penipuan gaya tersebut.
Intinya yang menelphone pertama adalah adikku, karena suatu hal dia dibawa ke kantor polisi, kemudian sang Polisi (ngakunya) adalah wakil dari kantornya untuk menjelaskan banyak hal. Biasanya aku langsung tutup dan abaikan saja.
Berhubung uripku selo pagi ini, aku dengarkan semua yang dia katakan, kubuat suaraku sepanik mungkin. Sampai 30 menitan, dan akhirnya inti dari percakapan tersebut adalah tentang "uang tebusan"' disertai ancaman jika tidak dibayar, maka untuk menghemat waktu akhirnya kujawab,
"Udah Pak, dihajar saja gak pa pa Pak, sampai matek juga gak papa, soalnya keluargaku tidak ada yang se lebay itu minta tolong sampai melolong-lolong, ditambah satu hal lagi, saya mikir dari tadi, sejak kapan saya punya adik?? Karena saya anak Bungsu!!!"
"WOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!!!!", dan tut tut tut, sepertinya Pak Polisi kesal dengan jawabanku, dan langsung menganiaya adekku tadi.

Hmm...
Yang sabar ya dek, urip pancen abot, yo wis kolo-kolo diajar Polisi yo rapopo
hahahahahah..

Selamat beraktifitas sobat semua.... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?