100 Harimu Ib...

Tanpa terasa Ibu telah berpulang ke Rahmatullah 100 hari yang lalu. Memang dalam ajaran Islam tidak ada istilah peringatan 100 hari semacam ini, adat dan tradisi-lah yang meyakini kegiatan tersebut.
Bagiku aku ambil nilai positive-nya saja. Tujuanku adalah mendoakan almarhum Ibu, ditambah dengan sedikit berbagi kepada kerabat dan tetangga yang hadir. Yah itung-itung mempererat paseduluran.

Peringatan 40 Hari Ibu kemarin tidak aku laksanakan, hal itu dikarenakan berbarengan dengan Bulan Ramadhan, untuk itu hanya membagikan makanan ke pada tetangga sekitar saja, kembali lagi dengan niat Sodakoh, dan malamnya aku sendirian Tahlilan untuk Beliau.

Sama dengan peringatan 7 Hari meninggalnya Ibu, ternyata 100 harinya-pun berbarengan dengan acara yang diadakan tetangga. Jika 7 hari lalu berbarengan dengan rapat panitia Ramadhan, peringatan 100 hari Ibu berbarengan dengan Tahlilan serupa yang diadakan tetangga, hal tersebut baru aku ketahui Sabtu pagi saat belanja di warung sebelah rumah (Pelaksanaan Tahlilan Ibu pada Minggu, 29 September 2013).
Sedikit galau saat mengetahui hal tersebut, karena undangan sudah terlanjur aku sebar Jum'at kemarin bahkan persiapan untuk tamu juga, apapaun itu Show Must Go On....

Sabtu malam beberapa keperluan yang bisa kami masak awal, kami mulia mengerjakannya, sebangsa kerupuk dan juga emping. Tak ketinggalan ayam dibacem dan dimasukkan kulkas, agar esok pagi tinggal membakarnya. Dengan sedikit galau tetap saja berusaha menyiapkan hidangan sesuai dengan undangan yang telah disebar, ditambah dengan cadangan untuk sedulur-sedulur yang biasanya njedul. Untuk nge-yem-yemi diri sendiri ya, kalopun sisa biar tak makan sendiri lah...

Minggu, Jam.19.30 rumah sudah mulai ramai oleh kedatangan saudara-saudaraku. Perasaan was-was mulai datang saat Pakdhe Rom (Imam acara) sudah datang ke rumah, akan tetapi para peserta Tahlilan belum pada datang. Ya sudah apapun itu niatanku untuk mendo'akan alm.Ibu, terpaksanya nanti yang baca surat Yasin hanya kami-kami anggota keluarga saja, perasaan ini semakin kecut saat melihat kardus snack dan juga kardus makan yang sedianya akan ku bagikan untuk para jemaah. Kalo snack mungkin tahan sampai besok, kalau makannanya? Entahlah....

Jam 19.40 tak disangka para tetangga yang kuundang mulai berdatangan, dan jam 19.45 acara Tahlilan mulai dilaksanakan, khusuk kami berdo'a untuk almarhumah Ibu, dengan harapan Beliau khusnul Khatimah.. Amien Ya Rabb.

Tahlilan-pun selesai, semua hidangan baik snack ataupun makanan dibagikan. Alhamdulillah semua lancar. Kekhawatiranku hilang, dikarenakan hidangan yang kusiapkan hanya tersisa 4 kardus. Baik tamu Undangan ataupun kawan dan kerabat semua sudah bisa menikmatinya. Lega, dan sangat legaaa... Acara Tahlilan-mu dimudahkan lagi Ib, banyak yang hadir yang mendoakanmu Ib.. Semoga Ibu Khusnul Khatimah dalam pelukan Sang Khalik.. Amien Ya Rabb...

Satu per satu kerabat dan kawan meninggalkan rumahku, tinggal aku dan Bapak dirumah, beserta kotoran sisa-sisa acara tadi...

Tersenyum dalam istirahatku, kupanjatkan puji syukur akan kemudahan yang Allah SWT berikan, Alhamdulillah semua lancar...

Baru saja mata ini mau terpejam, tiba-tiba teringat acara Tahlilan yang diselenggarakan salah seorang tetangga, lha kalo tadi rumahku penuh, yang Tahlilan di sana siapa ya?? 

Walahhhh, maafkan ya dengan acara yang selalu berbarengan ini...

Salam hormat dan sayang kepada handai taulan, kerabat, saudara, teman-teman yang selalu memberi suport kepadaku. Barakallah....



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?