Kelompok tari itu bernama Bala Maharddhika

Keinginanku menekuni dunia tari begitu kuat, mungkin almarhumah Ibu kandungku begitu deras mengucurkan darah seni tarinya padaku, sehingga aku sangat menyukai dunia seni tari.
Dari sanggar Bagong Kusudiharjo sampai dengan Natya Lashkita tempat mas Didik N.T, pernah kuikuti jaman kanak-kanakku dulu. Bahkan Oom pernah menyarankan untuk ikut bergabung di Among Bekso.

Masuk SMP kegiatan tari mulai sedikit dilarang oleh orang tua angkatku, tapi tetap saja tidak menyurutkan keinginan untuk menari. Jaman SMP dulu, tari modern mulai marak, beberapa kelompok tari bermunculan, salah satunya kelompok tari Bala Maharddhika. Berhubung larangan untuk menari yang sangat kuat, maka hanya saat-saat tertentu saja bakat tari kusalurkan, namun impianku masuk kelompok tari tersebut selalu ada...

Bertambah usia, dinamika hidup, dan dinamis seni mulai kurasakan. Suatu ketika saat jalan kaki berangkat ke sekolah (kelas 1 SMEA N 3 Gowongan), tanpa sengaja menemukan selebaran untuk masuk pada kelompok tari Bala Maharddhika. Jujur, perasaan ingin bergabung dan juga minder jadi satu. Entah mengapa merasa tidak pede waktu itu. Berusaha mencari info tentang pendaftaran, dan berusaha memenuhi syarat yang diajukan, niatanku cuman satu, pengen mengembangkan wawasan tari modern.
Malam sebelum seleksi perasaan gundah sudah menyerang, terbayang para pendaftar yang sangat banyak waktu itu, sehingga merasa berkecil hati.. Ah sudahlah, jalani saja.. Malam sebelum seleksi semua perlengkapan mulai kusiapkan, jarik, kaos putih, sepatu kets, parfum, dan lain sebagainya..

Waktu seleksipun tiba...

Seperti yang sudah kuduga, pesertanya banyak banget. Perasaan minder kembali muncul, bahkan keinginan untuk pulang dan membatalkan ikut serta sempat datang. Tapi kembali lagi berusaha untuk pede saja.

Dari jam 10 pagi sampai dengan jam 1 siang, proses seleksi yang sangat melelahkan kujalani, dari urusan aerobic, sampai gemblengan mental harus kuikuti. Satu hal yang unik, ternyata pede pede saja dan enjoy ketika sudah menjalani. Dannnn proses seleksi selesai, sambil menunggu pengumuman Seminggu lagi di sekretariat Bala Maharddhika (waktu itu di Jl.Sabirin! jiahhh masih inget euy!!).

Sejak proses seleksi sampai menjelang hari pengumuman, waktu terasa lama sangat, alih-alih hanya unyuk mencari tau diterima ataupun tidak. Hufttt, kayak ngelamar kerja saja..

Dannn, hari itupun tiba, pulang sekolah bergegas ke sekretariat untuk melihat nama-nama yang diterima..
Iyaiiii, ada namaku disana, yihaaaaaa.. Bangganya bisa masuk di BM, dan mengalahkan peserta lain. Bangga dan senang akhirnya mampu menjadi cah BM!!


Apakah selesai?? Ternyata belum..


Masih ada proses pelantikan, 
Hal yang satu ini lebih parah ujian mentalnya.
Kami (angkatan 15), dilantik di Kaliurang, sebelum berangkat kumpul di sekretariat, dengan baju putih dan celana hitam, wajah di coret moret dengan lipstick serta batu arang, masih lagi memakai topi dari bola plastik, kalung bawang merah, sertaaaaa 15 kerupuk yang digantung di celana serta terong. *wisss bayang no dewe bentukku!!


Berangkat siang sampai di Kaliurang "gojlokan" mental ini dilakukan. Sesampainya di lokasi ada aja yang harus kami lakukan, entah itu cium tanah (bukti kecintaan pada tanah air diiringi lagu Syukur.. Baeklahhh), sampai harus da dagh da dagh pada orang yang lewat *opo tumon jiallllll???
Hal yang sangat berkesan adalah, saat pelantikan malam harinya, tubuh yang sudah lelah seharian di"gojlok" mental dan fisik *haalahhh lebay, satu persatu peserta dituntun oleh para Senior ke suatu tempat. 
Giliranku tiba, dengan ditutup mata kucoba ikuti arahan yang diberikan, sampai pada satu tempat dimana ada beberapa Senior yang telah hadir disana, dibukalah tutup mataku.
Butuh beberapa detik agar mata bisa melihat lebih nyaman, dan sebuah tempat air yang berisi bunga serta beberapa senior terlihat jelas (yang paling jelas waktu itu mas Richy n mas Wawan). Maju kulangkahkan ke tempat yang disuruh, janji Bala Maharddhika yang sudah kuhapalkan dari semalam mulai lupa, dibantu dan dibimbing senior, akhirnya janji itupun selesai kuucapkan, dengan bergetar (bukan karena haru, tapi kedinginan di Kaliurang).
Siraman air kembang, dan ucapan selamat, serta ciuman dari para senior membuat syahdu malam itu. Benar-benar hal yang takkan pernah kulupa, dan akan selalu kuceritakan dengan bangga, aku telah resmi menjadi cah BM!!


Akhirnya datang masa latihan, dimana kami diberi tugas kelompok dan bergantian untuk memasak untuk semua hanya dengan 10ribu ruoiah, harus ckupppp *diarrr oraaaakk. Dan laki-laki membawa air minum untuk latihan semua, seru, kekeluargaan dan kebersamaan yang luar biasa..

Dari BM sedikit banyak minder yang kupunya mulai hilang, sejalannya waktu bahkan kepunjulen hahahahahaha...

Apapun itu, bangga menjadi anggota Bala Maharddhika.
Jayalah selalu Bala Maharddhika.
Semoga sehat dan sukses bersama kita semua..
Amien Ya Rabb..

Happy B Day ke 30 Bala Maharddhika.
MERDEKAAA!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?