CURHATAN NIKAH

5 Tahun lalu, bulan-bulan ini adalah bulan yang sangat melelahkan buat kami, terutama buatku. Hari-hari putar otak dan mengatur waktu antara kesibukan kerja, audit BPK, persiapan RAT, dan mengurus pernikahan yang gak lama lagi.
Sungguh bukan perkara mudah disaat semua hal harus dihandle sendiri. Walaupun aslinya aku berangkat dari keluarga besar, namun saat terbiasa menjadi anak tunggal. Sehingga semua hal aku tangani sendiri. Eh salah, berdua ding dengan istri.
Sadar, semua orang sudah punya kesibukan masing-masing.

Sejak kemarin ada seorang teman yang ingin berumah tangga. Semoga dimudahkan dan disegerakan, merasa butuh teman diskusi, ya aku jabanin. Secara bagian diajak ngomong hal apapun bagiku meng-asyikkan, apalagi yang model mau berumah tangga gini. Bisa lah sedikit diarahkan kejalan yang buruk hahahaha.

Bukan perkara mudah menyatukan dua keluarga yang berbeda, bahkan satu suku saja terkadang ada saja adat di masing-masing daerah agak berbeda. Namun bagiku dulu, yang utama adalah aku dan calon istriku, toh nantinya kami yang akan menjalani, bukan orang lain.

Kalo kata periasku dulu "mending wani rame nang ngarep, mbanagne nang mburine", dan aku sangat setuju dengan petuah bijaknya. Semua hal se pait-painya mending diskusikan di awal sebelum gelar penikahan. Resepsi atau tidak itu bukan hal penting, jangan sampai niatan mulai berumah tangga menjadi mundur gegara biaya mahal demi terlihat wah. Jangan sampai malah punya tanggungan setelah nikah.

PR terbesar ya itu nanti saat sudah menjadi suami istri, yakinlah istrimu gak secantik sosok ratu saat dirias manten, dan yakinlah suamimu gak setampan raja saat menggunakan busana daerah nantinya. Namun yang jelas sebagai calon kepala rumah tangga, dari awal sudah harus bisa tegas.
Ingat, biaya hidup lebih utama dari sekedar gaya hidup.
Ingat, bahwa resepsi mewah hanya akan dikenang paling lama seminggu.
Dan ingat, dari mewahnya resepsi, banyak yang berusaha mencari bahan pergunjingan.
Kalo bisa sederhana dan sakral, itu lebih dari cukup.
Syah dimata Agama dan Negara.

So???
Buatmu yang ingin segera menikah, persiapkan mentalmu. Rumah tangga bukan urusan main-main, tapi juga bukan perkara serem kok.
Bahkan kami sampai sekarang masih belajar dan berproses..
Sukses ya Buatmu. Tak tunggu undanganmu, kalopun gak bagi-bagi undangan, tak tunggu upload kisahmu. 

(Kadung Trisna Kidung Asmara)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?