Di suatu pagi Bapak...

Dalam banyak tulisan dan kajian tentang menjelang kematian, disitu kubaca tentang akan datang gerombolan syetan dan jin untuk menyesatkan orang yang akan meninggal, agar meinggalkan Aqidah dan berpaling dari Allah SWT.
Aku meyakini akan hal tersebut, karena memang hal itu diajarkan dalam Islam, semoga kita nanti akan kembali kepada-Nya tetap dalam keadaan Muslim, Amien Ya Rabb..

Selasa, 12 November 2013
Pagi itu seperti biasa rutinitas kuawali dengan menyiapkan secangkir susu hangat untuk Bapak, tuk sesudahnya Bapak mandi. Hal tersebut kulakukan agar Bapak tidak kedinginan, walaupun hanya mandi di kamar dengan washlap akan tetapi dengan kondisi kesehatannya hawa dingin acapkali cukup mengganggunya. Sengaja aku tidak membantu Bapak saat harus berpindah posisi dari dipan-nya ke kursi toilet, berharap agar raganya tetap bergerak.
Sambil memangku ember kecil, acara mandi pagi dimulai dengan gosok gigi (tepatnya gosok gusi hehehe). Kemudian saatnya aku mandikan Bapak dengan washlap setengah basah, kumulai dari muka, tangan kanan dan kiri, serta wajah. Bapak tertawa memandangku sambil berkata "kowe saiki bagus..", kubalas dengan senyuman sambil terus membersihkan tangan dan dada-nya (walaupun dalam hati ku amin-i apa yang Bapak katakan tadi, yaaaaaiyallahhhh hahahahahaha).
Tiba-tiba tatapan Bapak ke sudut ruangan arah pintu kamar, dan dia bertanya
"Kuwi sopo sing kawit mau sliwar sliwer nganggo putih-putih??", terang saja aku tidak dapat menjawabnya. Di rumah hanya ada aku dan Bapak, kalaupun mahluk lainnya smokey, anjingku yang masih tidur di depan TV.
"Bapak kalo mersani mahluk-mahluk ra jelas langsung Istighfar wae, atau Takbir, atau apalah pokoke nyebut namine Gusti Allah SWT", bisikku di telinganya.
Bapak tidak meresponku, kembali berkata "Ono pitik mlebu omah, sajak ngece karo aku....", padahal beliau di dalam kamar, dan tidak ada yang memelihara ayam.
Jujur ini bukan pengalaman pertama, hal tersebut juga pernah terjadi saat alm Ibu sakit, dan makin sering terjadi saat mendekati meninggalnya beliau dulu.

Pemahaman Bapak akan hal yang kusampaikan ternyata mudah dicernanya, Subhanallah. Beliau ternyata paham akan hal tersebut, Bapak tau itu adalah Syaitan atau mahluk-mahluk yang mulai mengganggunya..

Acara mandi pagi itupun selesai, giliran Bapak sarapan hidangan yang kusiapkan. Tiba-tiba bau alm.Ibu ada di kamar Bapak, dan benar saja, ketenangan Bapak sarapan terganggu "Aku reti kowe ki Setan sing arep njerumuske aku!, ngalihhhh minggato!!", demikian umpatan yang Bapak teriakkan.
Sebentar kemudian Bapak terbatuk hebat, kuambil minyak kayu putih di meja dan segera kuborehkan di dadanya, kubisikkan ke telinga Bapak agar berIstighar sebanyak banyaknya agar tenang.
Istigfar, Takbir, dan seluruh seruan kepada Allah SWT beliau ucapkan, sampai akhirnya terlelap tidur.

Acara sarapan paginya tidak selesai, namun secangkir susu sudah cukup sebagai persediaan energinya.

Sabar ya Pak, Allah SWT selalu melindungi dan menjaga Bapak, aku yakin dan percaya itu, bahkan aku yakin Allah SWT akan memudahkan saat Bapak harus "kondur" nanti....

Love You Pak...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?