DOKTER KULITKU

Tiap kali akan mengeluarkan bulu, seringkali kulitku iritasi, kali ini iritasi yang diderita kulit bagian betis kiri cukup dahsyat. Iritasi yang awalnya berupa benjolan, lama-lama berubah menjadi bisul. Bisul yang pada awalnya tidak begitu mengganggu, lama kelamaan cukup besar dan membuat risih juga. Kalo sudah begini pasti aku berusaha menjadi dokter bedah yang sok ahli.

Dan sim salabim... kuoperasi sendiri kakiku dengan memencet bisul yang membuat risih tersebut dan.... Darah keluar dari sana. Berhubung bukan kali pertama aku melakukan rutinitas tersebut, maka kupikir biasa-biasa saja, karena memang biasanya kalo sudah aku pencet sedikit, pori-pori terbuka, dan menyembul bulunya dengan dihiasi darah pastin.
Dan untuk kasus yang inipun sebenarnya sama ..Yess Yippyyy!!!

2 Minggu dari pasca pengoperasian tersebut, ternyata bisulnya justru tambah besar dan berdarah. Nah kalo sudah gini baru merasa percaya bahwa memang tidak selaknya menjadi dokter bedah sok tau..
Berdasarkan informasi kawan aku dipilihkan sebuah dokter kulit yang cukup bisa diandalkan dari segi kwalitas dan yang terpenting harga (iyakss... hihihihi).
Dokter tersebut berada di bilangan Jl. Bumijo Yogyakarta.
Seperti dokter kulit kebanyakan, pasti plakat pada praktenynya bertuliskan "SPESIAL KULIT DAN KELAMIN". Dokter ini buka praktek hanya sore sampai malam hari. Sore itu aku antrian ke 3, kebetulan yang di dalam (sedang diperiksa 1 orang) di ruang tunggu ada seorang bapak-bapak dan aku.
"Suka jajan ya??", tanpa basa-basi bapak disebelahku membuka percakapan yang cukup menusuk sanubariku (...jiahhh).
Mungkin karena mukaku yang memang cabul, atau memang mungkin biasa jika orang berobat kesini adalah pasien kelamin, walhasil bapak yang ada disebelahkupun langsung bertanya seperti itu. Ampun dah.....
Aku tidak menjawab, hanya membalas dengan senyuman. Mendapat jawaban hanya senyum, si bapak tadi semakin semangat bercerita tentang "Tips bagaimana JAJAN yang baik dan benar". Whalah.....
Ogah-ogahan aku dengerin penjelasannya,sampai akhirnya aku terselamatkan ketika nama bapak tersebut dipanggil masuk ke ruangan. Huftttt..... Thx God.

15 menitan bapak tadi keluar dan giliranku masuk.
Dokternya ternyata sudah agak tua, berperawakan kecil dan berkacamata (gaya-gaya dokter konvensional lah). Setelah basa-basi sejenak kemudian dia bertanya..
"Keluhannya apa mas??".
Aku tidak langsung menjawab pertanyaan Pak Dokter, justru aku masih geli dengan pasien sebelum aku tadi. Langsung jailku muncul.
"Ini lho pak yang sakit...,"jawabku sambil mataku kuarahkan ke paha dan tatapan ke bawah.
"Walah....burungnya kenapa??", tanya Pak Dokter..
"Hahaha.. bukan burung pak, ini lho kaki.....!!"
Pasien edan!!
Hahahaha....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?