PITER = PETRUK

Teman yang satu ini pertama kali kukenal saat kuikuti suatu kelompok tari di daerah Jl. Kaliurang (sayangnya sudah bubar sekarang). Orangnya “abstrak”, perawakan kurus dan bermuka Arab. Namanya Piter, berhubung hidungnya Subhanallah mancung banget dan tidak pas dimukanya, sering kali orang memanggilnya Petruk.

Petruk ini mudah bergaul dan supel, untuk urusan teman dia sangat loyal. Salah satu contoh ke-loyalannya adalah ketika akhir Bulan duit sudah pas-pasan dan kami sebagai temanya kelaparan, dia akan sangat senang sekali mentraktir di Warung Burjo “Pasundan” langganannya. Jangan berpikir dia kaya lho, hidupnya juga pas-pasan sebenarnya, dan ternyata aku tau kalo di Pasundan inipun dia kerap ngutang (termasuk traktiran kami waktu itu kayaknya..hahaha).

Petruk suka tampil di semua acara, tingkahnya konyol, ekspresinya jenaka, dan ciri khasnya yang kuat adalah super duper latah.
Kelatahanya keluar kali pertama disaat kami semua diberi arahan koreografer pada sebuah tarian, tiba-tiba ada kursi yang disandarkan jatuh dan BRAK!!!! Tiba-tiba dari mulut si Piter keluar kalimat panjang yang diulang ulang “gubrak eh gubrak.. gubrak eh gubrak…”, dan seterusnya. Walhasil semua mata tertuju kepadanya, tidak lama kemudian aku yang paling tidak tahan melihat kejadian konyol ngakak sejadi-jadinya. Sedangkan teman yang lain hanya tertawa-tawa biasa, maklum ternyata ada beberapa juga yang latah tetapi tidak separah si Piter ini.
Hasilnya adalah kami disuruh push-up!!! Apesss…

Sebagai pekerjaan utama Piter bekerja di sebuah Toko Selular yang cukup terkenal di Yogya (sekarang juga sudah bubar), beberapa kali dia menyuruh kami  tuk mampir dan sekaligus cara dia mempromosikan barang dagangan dari Tokonya tersebut. Sering aku mampir pada saat jam kantornya, lama-kelamaan aku kenal dengan teman-teman satu Tokonya bahkan dengan Bossnya.

Kelakukan minus Piter ini ternyata tidak berbeda ketika di kantor, dia sering jadi bulan-bulanan temannya. Nah kalo sudah gini, dijamin aku ikut-ikutan melatahinya. Lengkap sudah penderitaan si Piter pastinya.
Suatu siang, pasca keluar kantor aku bertandang lagi ke Toko tersebut, suasana agak sepi tidak seperti biasanya. Bahkan canda tawa yang biasanya terdengar sampai jalan, hari itupun sepi. Rupanya kondisi tersebut dikarenakan penjualan hari itu memang benar-benar sepi, namun yang masih agak rame ya tentunya si Piter. Dia nge-game di depan computer, sesekali latahnya keluar ketika mendengar bunyi bunyian. Tangan kanan pegang mouse, tangan kiri pegang Pizza. Semua dilakukan berbarengan.
Tiba-tiba dari pintu masuk Boss si Piter datang dengan tergesa-gesa, walhasil jailku muncul..
“PIITTT Lempar ke si Boss….”, bentakku kenceng, dan….
Zwinggggggg……  PLOKKK!!
Sepotong Pizza bekas gigitan Piter mendarat tepat di kepala Bossnya dengan selamat tanpa hambatan suatu apapun.

Piss Bro!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jawa Yu Beruk..

Basa Jawa Ndeso?